Sutradara 'All of Us Are Dead' Buka Suara Soal Kontroversi Adegan Kekerasan Seksual, Luruskan Ini
TV

Selain dipuji, 'All of Us Are Dead' juga melahirkan kontroversi karena memuat adegan-adegan yang sensitif seperti kekerasan seksual dan siswa melahirkan. Sutradara meluruskan hal ini.

WowKeren - Seiring dengan popularitas "All of Us Are Dead", drama ini tidak luput dari kontroversi. Meski mendapat banyak pujian, drama Park Ji Hu cs ini juga disebut menambahkan elemen tidak perlu melalui adegan-adegan kontroversial seperti pelecehan seksual dan siswa melahirkan.

"All of Us Are Dead" dicintai karena menunjukkan perjuangan ekstrem para siswa dari munculnya kekacauan akibat virus zombie di sekolah. Drama ini dengan cepat mendominasi peringkat pertama acara televisi Netflix di sejumlah negara. Di Indonesia sendiri, drama adaptasi webtoon berjudul sama itu masih setia berada di puncak jajaran acara TV paling populer per Senin (7/2).

Dalam "All of Us Are Dead" ada adegan di mana para bully SMA Hyosan, Yoon Gwi Nam (Yoo In Soo) cs melepas paksa seragam sekolah Eun Ji (Oh Hye Soo). Adegan merekam eksploitasi seksual di kalangan siswa ini menuai kritik keras dari pemirsa. Selain itu, adegan di mana Hee Soo (Lee Chae Eun) melahirkan di kamar mandi sekolah juga tak kalah kontroversial.

Sutradara Lee Jae Kyu pun akhirnya angkat bicara mengenai adegan "All of Us Are Dead" yang banyak di kritik dalam sebuah wawancara dengan media setempat. Adapun perlunya menambahkan adegan tersebut bukanlah untuk mendorong penonton mengkutinya, melainkan ia punya tujuan yang lebih berfaedah.

"Ada banyak tragedi di masyarakat kita, dan kami tidak pernah bermaksud merangsang pemirsa dan menarik lebih banyak penonton karena menunjukkannya. Kami ingin menunjukkan betapa kejam pelaku terhadap Eun Ji sehingga membuatnya takut diekspos meskipun ia mati. Kupikir adegan itu perlu diangkat," terang Lee Jae Kyu.


Menurutnya, situasi di mana Eun Ji tidak bisa melapor atas perlakuan yang diterima banyak terjadi di masyarakat sekarang. Bahkan adegan di mana Hee Soo melahirkan juga menunjukkan betapa banyak kehamilan yang tidak diinginkan di tengah masyarakat.

Meluruskan anggapan bahwa hal seperti itu tidak perlu, Lee Jae Kyu memberikan penjelasan perlunya menampilkan adegan terkait. Sikap keibuan dan kasih sayang keluarga digambarkan melalui tindakan Hee Soo. Meski ia tidak berharap punya anak, pada akhirnya siswi itu tetap berusaha agar anaknya selamat.

"Pada titik tertentu, anak itu ditinggalkan. Gadis berusia 18 tahun yang sberusaha melindungi anaknya mirip dengan cerita keseluruhan, ayah On Jo, ibu Cheong San, dan orang tua Ji Min datang ke sekolah untuk menyelamatkan anak-anak mereka," ujar sang sutradara. "Hee Soo juga berlari menyelamatkan anaknya. Kupikir itu adalah tanggung jawab terkecil yang dimiliki keluarga, jadi aku memasukkannya."

Pada intinya adegan itu ditambahkan dengan tujuan menambah kepekaan pemirsa mengenai situasi yang ada di lingkungan. Meski demikian, Lee Jae Kyu tetap meminta maaf lantaran menimbulkan kontroversi.

"Namun demikian jika ada yang merasa adegan itu disampaikan secara berlebihan atau membuat tidak nyaman, aku minta maaf sebagai sutradara dan perencana drama ini," pungkas Lee Jae Kyu.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait