Anggota Polisi Jadi Salah Satu Korban Tewas Ritual di Pantai Payangan, Sempat Pamit ke Sang Istri
Unsplash/Jordan Rogers
Nasional

Kepergian anggota polisi bernama Bripda Febriyan Duwi yang bertugas di Polsek Pujer itu masih belum bisa dipercaya oleh istrinya, Diana. Mendiang Bripda Fenriyan dan Diana sendiri baru saja menikah satu tahun lalu.

WowKeren - Insiden ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, diketahui menewaskan 11 orang. Salah satu korban tewas dalam tragedi tersebut adalah seorang anggota polisi bernama Bripda Febriyan Duwi yang bertugas di Polsek Pujer, Bondowoso.

Kepergian Bripda Febriyan ini masih belum bisa dipercaya oleh istrinya, Diana. Mendiang Bripda Fenriyan dan Diana sendiri baru saja menikah satu tahun lalu.

Sebelum pergi ke Pantai Payangan, Bripda Febriyan rupanya sudah sempat pamit ke Diana. Sang suami kala itu berpamitan kepada Diana melalui obrolan telepon.

"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," jelas Diana dilansir Tribunnews, Minggu (13/2).

Lebih lanjut, Diama mengaku tidak mengetahui secara pasti mengenai aktivitas sang suami. Pasalnya selama ini pasangan suami istri tersebut jarang tinggal serumah, Bripda Febriyan dinas di Bondowoso sedangkan Diana bekerja di Probolinggo.


"Selama ini enggak ada yang aneh sama suamiku," tuturnya.

Sebelumnya, kematian Bripda Febriyan juga telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Pujer, AKP Iswahyudi. Iswahyudi mengungkapkan bahwa pangkat korban adalah bintara. "Betul, dia bawahan saya," ujar Iswahyudi.

Di sisi lain, jumlah peserta ritual maut itu diketahui ada 23 orang. Satu orang sopir bertugas mengantar kelompok tersebut.

Menurut Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf, ada 20 orang yang turun ke tepi pantai dan berdiri dengan siku saling digandengkan. "Sedangkan yang empat menunggu di atas," paparnya dilansir Surya.co.id.

Empat orang yang menunggu di atas itu adalah sang sopir yang memang tidak ikut ritual, dan tiga orang petinggi kelompok yang berada di kawasan pasir lebih atas. Menurut salah satu korban selamat bernama Wahyu, ombak besar datang menghantam kala ritual meditasi sedang berlangsung. Ombak itu disebutnya menyeret belasan orang ke laut.

"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari. Saya menghindari ombak kedua," ungkapnya dalam Breaking News Kompas TV.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru