AS Klaim Pasukan Rusia Sudah Punya Daftar Orang Ukraina yang Hendak Dibunuh Atau Dikirim ke Kamp
Dunia

Menurut laporan The Washington Post, klaim tentang Rusia ini termuat dalam surat yang dikirim oleh pihak Amerika Serikat kepada Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet.

WowKeren - Ketegangan di antara Rusia dan Ukraina masih terus memanas. Kekinian, pihak Amerika Serikat mengklaim bahwa pasukan Rusia membuat "daftar orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp" apabil terjadi invasi.

Menurut laporan The Washington Post, klaim ini termuat dalam surat yang dikirim AS kepada Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet. Surat tersebut turut menyinggung perilaku Rusia di beberapa bagian Ukraina yang telah diduduki.

Selain itu, surat tersebut juga mengatakan bahwa informasi terbaru menunjukkan pelanggaran lebih lanjut sedang direncanakan. Pelanggaran sebelumnya termasuk "pembunuhan yang ditargetkan, penculikan/penghilangan paksa, penahanan yang tidak adil, dan penggunaan penyiksaan".

Surat dari Duta Besar AS Untuk PBB Sheba Crocker tersebut memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menciptakan "bencana hak asasi manusia". Disebutkan bahwa mereka memiliki informasi terpercaya mengenai pasukan Rusia yang kemungkinan juga akan menggunakan "langkah mematikan untuk membubarkan protes dari penduduk sipil".


Crocker menuliskan bahwa ia menyurati komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia karena mandatnya dan kehadirannya di Ukraina. Sejumlah kelompok yang disebut paling mungkin menjadi sasaran antara lain, "para pembangkang Rusia dan Belarusia di pengasingan di Ukraina, jurnalis dan aktivis anti-korupsi, dan populasi rentan seperti agama dan etnis minoritas dan kaum LGBTQI+".

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menuduh Rusia memainkan permainan "tidak bertanggung jawab" dengan penduduk sipil Ukraina timur. Diketahui, penembakan sporadis melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di timur telah meningkat sejak Kamis lalu. Ia lantas mendesak Rusia untuk kembali ke meja perundungan.

"Saya mendesak pemerintah Rusia, kepada presiden Rusia: Jangan bermain-main dengan kehidupan manusia," kata Baerbock setelah tiba untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.

"Apa yang telah kita lihat selama 72 jam terakhir dalam hal serangan, perselisihan dengan kekerasan benar-benar memprihatinkan," tambahnya. "Tanggung jawab terletak pada pemerintah Rusia, itulah sebabnya saya mendesak pemerintah Rusia: Kembalilah ke meja perundingan. Itu ada di tanganmu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait