Jerinx SID membacakan tujuh poin penting pledoi alias nota pembelaannya dalam sidang hari ini, Selasa (22/2). Usai selesai membaca pledoi, Jerinx sempat berjanji di hadapan majelis hakim.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Selasa, 22 Februari 2022 - 19:33 WIB
WowKeren - Jerinx SID membacakan pledoi alias nota pembelaan dalam sidang kasus dugaan pengancaman melalui media elektronik yang dilaporkan pegiat sosial Adam Deni. Terdapat 7 poin penting yang disampaikan Jerinx dalam sidang kalii ini di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa (22/2).
"Sudah saya susun menjadi tujuh poin ada yang sudah di luar kepala dan ada beberapa yang harus saya baca juga," kata Jerinx SID pada majelis hakim, seperti dilansir dari Suara.
Poin pertama dalam pledoi, Jerinx menyinggung soal orang tuanya yang mulai sakit-sakitan serta kewajibannya sebagai pencari nafkah untuk tulang punggung keluarga. Berikutnya Jerinx menceritakan tentang kehidupan istrinya, Nora Alexandra serta perasaannya gagal sebagai seorang suami.
"Saya ini anak tunggal, orangtua saya bercerai sejak saya SMP. Saya sebagai putra satu-satunya cuman saya yang bisa menafkahi beliau. Terlebih semenjak pandemi beliau kehilangan pekerjaannya dan sakit diabetesnya makin sering kumat," kata Jerinx.
"Saya benar-benar tidak tega dan kasihan melihat istri saya bekerja seorang diri terlebih harus menanggung hidup saya dalam bui," sambungnya.
"Saya masih tergolong pengantin baru yang mulia, kami menikah beberapa bulan sebelum pandemi, rencana bulan madu kami itu gagal total karena pandemi, saya kemudian dibui 10 bulan gara- gara mengkritik IDI," lanjut Jerinx "Sungguh malu telah menjadi suami yang gagal membahagiakan istri saya."
Selanjutnya dalam poin ketiga, Jerinx membahas soal rencana mengikuti bayi tabung bersama Nora. Ia khawatir tak sempat memberikan cucu untuk orang tuanya yang sakit-sakitan.
"Poin ketiga, sebelum saya dibui saya dan istri baru saja hendak memulai program bayi tabung sebagai anak tunggal saya punya utang besar kepada kedua orangtua yaitu memberi mereka cucu pertamanya," ungkap Jerinx.
Sementara itu dalam poin keempat, Jerinx membeberkan tentang beberapa bisnisnya yang bangkrut karena pandemi Covid-19. Ia juga curhat tak bisa mendapat penghasilan dari grup band Superman Is Dead karena tak ada job selama pandemi.
"Saya kasihan karena sebagian besar yang saya pekerjakan adalah anak rantau yang berada dari luar Bali dan harus mengirim ke orangtua mereka," ujar Jerinx. "Kelima, sebagai duta BNN saya masih ingin menjalani tugas yang saya emban, yaitu untuk terus mengedukasi dan menjauhkan genarasi muda Bali dan Indonesia dari bahaya narkotika."
Terakhir poin keenam dan ketujuh, Jerinx menyinggung perseteruannya dengan Adam Deni. Gara-gara kasus ini, ia dan Nora sempat berencana bunuh diri.
"Saya sudah meminta maaf. Saya tidak pernah menyentuh Adam Deni apa lagi fisik. Saya tidak merugikan Adam Deni scara mental atau material. Kami sempat hampir bunuh diri, saya dan istri merasa buntu bingung karena tidak ada uang, penjara menanti lagi, saya dan istri benar benar berada di titik terendah," beber Jerinx.
"Poin ke tujuh, saya sebenarnya tidak akan sampai duduk di kursi ini jika saya bisa memenuhi permintaannya (Adam Deni) Rp 15 miliar. Saya duduk di sini bukan karena saya kriminal, jahat atau sadis, tapi karena saya bukan milioner," kata Jerinx.
Selesai membaca pledoi, Jerinx berjanji di hadapan majelis hakim tak akan berkata-kata kasar lagi. Ia juga mengatakan Nora telah mengancam akan meceraikannya bila berkata kasar lagi.
"Saya berjanji tak akan bilang gitu atau omong kasar lagi," kata Jerinx. "Apalagi istri saya bilang kalau saya omong gitu lagi, dia bisa ceraikan saya. Saya takut, yang mulia."
Jerinx pun memastikan akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. "Saya akan bangkit menjadi pribadi yang lebih bijaksana, karena saya jauh dari keluarga membuat saya banyak berpikir," pungkasnya.
(wk/tria)
