Pesawat Tiongkok Terpantau Masuk ke Zona Pertahanan Taiwan Ketika Rusia Menginvasi Ukraina
iStockphoto/Oleksii Liskonih
Dunia

Menurut laporan dari kementerian, ada 8 pesawat tempur J-16 China dan satu pesawat pengintai Y-8 yang terlihat terbang di atas area di timur laut Kepulauan Pratas.

WowKeren - Di tengah ketegangan yang meningkat ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2), di belahan dunia lain, Taiwan masih harus berurusan dengan Tiongkok. Angkatan Udara Taiwan memperingatkan sembilan pesawat Tiongkok yang memasuki zona pertahanan udarannya.

Hal itu disampaikan oleh kementerian pertahanan Taiwan, di hari yang sama ketika Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina. Meski tidak mendekati Taiwan itu sendiri, namun misi reguler yang dilakukan Tiongkok selama dua tahun terakhir kerap dikeluhkan oleh Taiwan.

Jumlah pesawat yang terlibat jauh dari serangan skala besar terakhir pada Januari lalu yang melibatkan 39 pesawat. Sejak saat itu, fly-by semacam itu terjadi secara sporadis dengan pesawat yang jauh lebih sedikit.

Menurut laporan dari kementerian, ada 8 pesawat tempur J-16 China dan satu pesawat pengintai Y-8 yang terlibat. Mereka terbang di atas area di timur laut Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di ujung atas Laut Tiongkok Selatan.


Alhasil, Taiwan pun segera mengirim angkatannya untuk memberikan peringatan pada pesawat Tiongkok dan mengerahkan rudal pertahanan udara untuk memantau kegiatan. Sementara itu, Taiwan telah mengawasi ketat krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, khawatir jika Tiongkok mungkin mencoba mengambil keuntungan untuk pindah ke pulau itu.

Diketahui, Tiongkok memang tak henti-hentinya untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. Negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu mengutuk penjualan senjata maupun berbagai dukungan lainnya yang diberikan Amerika Serikat ke negara itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Tan Kefei kembali menegaskan pada Taiwan adalah masalah inti yang terjadi di Tiongkok dan tidak akan menoleransi adanya campur tangan negara asing. "Kami mendesak pihak AS untuk mengakui sensitivitas tinggi dari masalah Taiwan, berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan berhenti bermain api dalam masalah Taiwan," kata Tan.

Sementara itu, Presiden Joe Biden sendiri berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan ke kawasan itu. Dalam ikhtisar strategi Indo-Pasifik, AS akan bekerja dengan mitra di dalam dan luar kawasan untuk menjaga perdamaian.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait