Ernest Prakasa rupanya menanggapi soal wacana Jokowi periode 3 sebagai presiden. Ernest pun secara blak-blakan bahwa ia tak akan mendukung wacana tersebut.
- Dessy Novitasari
- Jumat, 04 Maret 2022 - 08:22 WIB
WowKeren - Cuitan Ernest Prakasa belum lama ini mendadak menjadi sorotan publik. Bukan tanpa sebab, Ernest menyuarakan pendapat soal wacana Joko Widodo 3 periode sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam cuitan tersebut, Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa ia sempat mendukung Jokowi saat menjadi Presiden di tahun 2014 dan 2019. Ernest pun memastikan bahwa ia tak akan mendukung Jokowi untuk maju menjadi Presiden untuk yang ketiga kalinya.
"Saya dukung Jokowi di 2014, dukung lagi 2019, tapi untuk periode 3 maaf enggak dulu," cuit Ernest Prakasa di akun Twitter pribadi, Kamis (3/3).
Selain itu, Ernest Prakasa mengungkapkan alasan mengapa ogah mendukung Jokowi untuk maju sebagai Presiden di periode ke-3. Ernest pun mengibaratkan seperti kartu merah dalam bermain sepak bola.
"Ibarat sepak bola, kalau pencalonan Giring sebagai presiden adalah kartu kuning, maka ini adalah kartu merah," tutur Ernest Prakasa.
Menurut Ernest Prakasa, jika wacana itu terjadi maka akan menjadi preseden buruk untuk masa yang akan datang. "Benar, konstitusi bukan kitab suci. Tapi menurut saya, mengubahnya demi mengakomodir satu figur, bukan preseden yang baik untuk masa datang," ucap Ernest Prakasa.
Lebih lanjut, Ernest Prakasa mengamini penjelasan Okky Mandari yang mencuitkan, "Usulan amandemen UUD untuk memperpanjang periode jabatan adalah puncak dari segala catatan pengkhiatan publik dan akal sehat yang dilakukan anka-anak muda yang terjun di politik."
Cuitan Ernest Prakasa itu langsung mendapat tanggapan dari netizen. "Apa yg mau dibanggain dari 2 periode sehingga ada hasrat buat wacana 3 periode? Wkwk ngakak sumpah ini," komentar salah satu netter.
"Saya ga dukung Jokowi di 2014. Saya juga ga dukung lagi di 2019. Tapi untuk periode 3, maaf nggak mungkin," ucap netter lain. "2 periode aja udah begini apalagi 3 priode, pak Jokowi memang ga mau tapi ya yang di bilkngnya maksa," ujar netter lain.
(wk/dess)
