Varian omicron yang menyebar telah membuat tak hanya kamar mayat saja yang kehabisan ruang namun juga peti mati. Dilaporkan hanya ada 300 peti yang tersisa.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 18 Maret 2022 - 10:08 WIB
WowKeren - Kasus COVID-19 di Hong Kong makin melonjak. Kekinian bahkan dilaporkan jika Hong Kong telah kehabisan peti mati karena jumlah kematian yang terus bertambah.
Hong Kong telah mencatat hampir satu juta infeksi dan lebih dari 4.600 kematian, sebagian besar korbannya adalah orang tua yang tidak divaksinasi. Angka-angka ini sebagian besar berasal kurang dari tiga bulan sejak varian yang sangat menular mulai menyebar.
Varian omicron yang menyebar telah membuat tak hanya kamar mayat saja yang kehabisan ruang namun juga peti mati. Dilaporkan hanya ada 300 peti yang tersisa, yang mana jumlah itu diperkirakan akan segera ludes pada akhir pekan nanti.
Pemimpin Carrie Lam mengakui jika terdapat masalah pasokan selama konferensi pers pada hari Rabu (16/3) namun ia memastikan jika pengiriman baru dari Tiongkok akan tiba. Evening Standard melaporkan bahwa 150 peti mati akan tiba dari daratan Tiongkok namun jumlah ini tidak diketahui apakah akan cukup.
Masalah tak hanya berhenti sampai di situ. Pejabat di Hong Kong juga bergulat dengan masalah post-mortem, seperti mengizinkan keluarga untuk mengambil mayat orang yang dicintai tanpa sertifikat kematian dari dokter.
Mengingat tingkat penularan virus saat ini, para peneliti memperkirakan jumlah infeksi di Hong Kong secara signifikan lebih tinggi dari angka resmi, kemungkinan sudah mencapai setengah dari 7,4 juta populasinya. Kondisi COVID-19 yang seperti itu membuat Lam menjadi sasaran kritik.
Di dalam Hong Kong sendiri, ada pesan yang tidak jelas tentang potensi penguncian dan pengujian massal, sebagaimana dilaporkan AFP. Sedangkan di Tiongkok, ia juga disalahkan lantaran tidak mengendalikan situasi COVID-19 di Hong Kong, yang mengakibatkan beberapa bagian Tiongkok terinfeksi.
Kemarahan publik Tiongkok meledak ketika mereka melihat orang-orang di Hong Kong dengan santainya berada di pantai tanpa mengenakan masker. Alhasil, hal itu membuat pihak berwenang Hong Kong segera menutup sebagian besar pantai kota.
(wk/zodi)
