26 Menteri Sri Lanka Mundur Imbas Demo Anti Pemerintah Terkait Krisis Ekonomi
Dunia

Tiga anggota lain dari keluarga Rajapaksa yang berkuasa termasuk di antara mereka yang mengundurkan diri di tengah meningkatnya kemarahan publik atas krisis yang terjadi.

WowKeren - Protes anti pemerintah masih terus berlangsung di Sri Lanka. Bahkan meskipun jam malam sudah diberlakukan di negara itu, para pendemo tak peduli sehingga protes terus meningkat di negara itu.

Menteri Pendidikan mengatakan jika anggota kabinet Sri Lanka telah mengundurkan diri secara massal dari posisi mereka. Menteri Pendidikan Dinesh Gunawardena mengatakan kepada wartawan jika sebanyak 26 menteri selain Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakak laki-lakinya Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dalam pertemuan larut malam pada hari Minggu (3/4).

Gunawardena mengatakan jika keputusan itu diambil setelah pembahasan krisis ekonomi yang semakin memburuk. "Semua menteri mengajukan surat pengunduran diri agar presiden dapat membentuk kabinet baru," ujarnya.

Tiga anggota lain dari keluarga Rajapaksa yang berkuasa termasuk di antara mereka yang mengundurkan diri di tengah meningkatnya kemarahan publik. Publik memprotes kurangnya bahan makanan, bahan bakar, serta obat-obatan yang dialami negara itu yang berpenduduk 22 juta.


Saudara laki-laki Rajapaksa termuda, menteri keuangan Basil, dan yang tertua, Chamal, yang memegang portofolio pertanian, dan keturunan keluarga Namal, menteri olahraga, semuanya mengundurkan diri. Langkah itu dilakukan setelah ribuan orang menentang jam malam akhir pekan pada hari Minggu untuk memprotes di seluruh negara dan menuntut pengunduran diri keluarga Rajapaksa.

Adapun keluarga itu telah berkuasa sejak November 2019 silam. Sementara itu, Presiden Sri Lanka telah mengumumkan keadaan darurat pekan lalu setelah ratusan orang mencoba menyerbu rumahnya. Mereka marah atas krisis ekonomi parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Presiden Gotabaya Rajapaksa memberlakukan undang-undang yang keras pada hari Jumat lalu yang memungkinkan militer untuk menangkap dan memenjarakan tersangka untuk waktu yang lama tanpa pengadilan. Langkah itu diambil saat demonstrasi yang menyerukan pengunduran dirinya menyebar ke seluruh Sri Lanka.

Sebagaimana diketahui, Sri Lanka telah mengalami krisis yang melumpuhkan negara itu dalam penurunan paling menyakitkan sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948. Dalam pengumumannya, ia menyatakan bahwa keadaan darurat dinyatakan untuk "perlindungan ketertiban umum dan pemeliharaan persediaan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru