Elon Musk Gabung ke Jajaran Dewan Direksi Twitter
AP Photo/Jae C. Hong
Dunia

Musk sebelumnya telah vokal mengenai kekhawatirannya tentang Twitter. Pada bulan Maret, ia mempertanyakan kepatuhan Twitter terhadap prinsip-prinsip kebebasan berbicara.

WowKeren - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk akan bergabung dengan dewan direksi Twitter, sebagaimana diumumkan oleh Twitter sendiri pada Selasa (5/4). itu terjadi setelah ia menjadi pemegang saham individu terbesar platform media sosial itu.

Twitter merilis pengajuan peraturan yang menunjukkan perusahaan berencana untuk menunjuk Musk untuk menjabat sebagai direktur Kelas II hingga 2024. Diketahui, Musk selama ini telah menjadi salah satu kritikus platform yang paling blak-blakan.

Pengarsipan peraturan tertanggal hari Senin, hari yang sama saat Musk menandatangani pengarsipan Jadwal 13G dengan Securities and Exchange Commission yang mengonfirmasi pembelian 73.486.938 saham Twitter. Berdasarkan perjanjian tersebut, Musk tidak dapat menjadi pemilik manfaat lebih dari 14,9% saham biasa Twitter, baik sendiri atau sebagai anggota grup.

Miliarder terkaya di dunia itu memiliki 9,2 persen saham Twitter, senilai sekitar 2,9 miliar dolar AS, yang diumumkan pada Senin. Pada Selasa, harga saham platform media sosial itu telah mencapai 53,63. Bergabungnya Musk ke dalam jajaran dewan direksi membuat CEO Twitter Parag Agrawal bergembira.


Ia membagikan kegembiraan itu lewat cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa, menyebut Musk sebagai orang percaya yang bersemangat dan pengkritik yang intens. "Melalui percakapan dengan Elon dalam beberapa pekan terakhir, menjadi jelas bagi kami bahwa dia akan membawa nilai besar bagi dewan kami," tulis Agrawal.

Musk saat ini memiliki kekayaan sejumlah 273 miliar dolar AS. Menanggapi cuitan Agrawal, Musk menjawab bahwa dia juga berharap untuk membuat peningkatan signifikan pada Twitter dalam beberapa bulan mendatang.

Tak lama kemudian Musk langsung saja bergerak dengan idenya. Dia mengisyaratkan satu kemungkinan perubahan platform dengan jajak pendapat Twitter, bertanya kepada 80 juta pengikutnya, "Apakah Anda ingin tombol edit?"

Tidak adanya tombol edit yang memungkinkan pengguna untuk memperbaiki kesalahan penulisan di Twitter memang telah menjadi masalah yang banyak dikeluhkan. Musk sebelumnya telah vokal mengenai kekhawatirannya tentang Twitter. Pada bulan Maret, ia menggunakan platform untuk mempertanyakan kepatuhan Twitter terhadap prinsip-prinsip kebebasan berbicara.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait