Ifan Seventeen kembali mengenang momen mencekam saat tragedi tsunami Banten. Ifan lantas menceritakan keajaiban yang pernah ia alami saat peristiwa tersebut.
- Dessy Novitasari
- Selasa, 12 April 2022 - 16:46 WIB
WowKeren - Ifan Seventeen kembali mengingat momen tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu. Kala itu, band ternama Seventeen tengah mengisi acara di daerah tsuna tersebut.
Ifan dan para personel Seventeen sempat mengalami hal mencekam saat mereka tengah asik di atas panggung. Tiba-tiba saja ombak menyapu wilayah tersebut dengan begitu dahsyat.
Baru-baru ini, pemilik nama asli Riefan Fajarsyah itu menceritakan kronologi saat dirinya menyelamatkan diri dari ombak tsunami. Hal ini diceritakan oleh Ifan saat hadir dalam konten YouTube milik Denny Sumargo.
Penyanyi berusia 39 tahun ini mengungkapkan keajaiban setelah membaca dua kalimat syahadat pada kala itu. Ifan pun awalnya tak menyangka bahwa ia akan selamat. Padahal, Ifan berfikir bahwa dua kalimat syahadat tersebut adalah ucapan terakhir sebelum dirinya meninggal di dalam ombak air laut.
"Saat gue udah bisa mendengar denyut nadi gue sendiri, kan mata ngebuka ya gue gak merem walaupun dalam air laut pedes tapi gue tetep buka tapi lama-lama gue ngarasa kayak gue harus ngucap dua kalimat syahadat," ungkap Ifan Seventeen.
Setelah membaca dua kalimat syahadat, Ifan Seventeen mengalami kejadian tak terduga. Ifan menyebut tangannya berhasil meraih sebuah kotak. Hingga akhirnya, ia selamat bersama orang-orang yang memegang kotak tersebut.
"Gue ngucap dua kalimat syahadat sebelum gue pingsan, karena kalo gue pingsan siapa tau gue mati gue ngucapin dulu dong..Ayshadu An-la ilaha illallah begitu wa'ass tangan gue diatas tiba-tiba nyentuh kotak," kata Ifan Seventeen.
"Kotak hard case lighting, wah bisa nih gue berenang lagi ke atas begitu di atas udah ada 4 orang di atas kotak itu jadi kita berlima di kotak itu gue suruh dorong menjauhi kerumunan," sambung Ifan Seventeen.
Dari kejadian tersebut, Ifan harus kehilangan 3 sahabatnya di grup Seventeen yaitu Herman Sikumbang (gitaris), Windu Andi Darmawan (drum) M. Awal Purbani (bass). Tak hanya itu, Ifan juga harus kehilangan sang istri, Dylan Sahara.
(wk/dess)
