Diduga Masuk Islam, Suami Maudy Ayunda 'Oppa Korea Tajir' Dulunya Korban Rasisme?
Instagram/maudyayunda
Selebriti

Maudy Ayunda dikabarkan telah menikah dengan pria mapan, Jesse Choi. Setelah kabar pernikahan terkuak, masa lalu Jesse yang pernah jadi korban rasisme di Amerika Serikat juga ikut terkuak.

WowKeren - Sosok Jesse Choi tengah jadi sorotan. Ia diduga merupakan pria yang berhasil membuat Maudya Ayunda jatuh cinta hingga akhirnya menikah.

22 Mei, Maudy sudah pamer momen spesial bersama Jesse. Keduanya terlihat romantis ketika memakai busana ala Korea.

Maudy dan Jesse sendiri sempat disinyalir menikah beda agama. Namun ada pula yang menyebut jika Jesse telah resmi masuk Islam sebelum menikahi Maudy.

Instagram

Momen Mesra Maudy Ayunda dan Sosok Diduga Suami

Tak cuma soal pernikahan dengan Maudy, identitas Jesse ikut jadi sorotan. Ia kabarnya merupakan pelatih golf dan juga investor keturunan Korea Amerika. Netter juga dibuat takjub dan menduga kalau Jesse pengusaha yang tajir mengingat ia dan Maudy sekampus di Standford University.


Disisi lain, masa lalu Jesse juga terkuak seiring dengan hebohnya kabar soal status sebagai suami Maudy. Dibalik sosoknya yang charming, Jesse sempat curhat kalau dia pernah jadi korban rasisme di Amerika Serikat.

"Tumbuh dewasa, saya malu dengan ke-Asiaan saya. Di sekolah menengah, kata-kata seperti 'Fob' (singkatan dari fresh off (the) boat) atau 'Fobby' (Julukan buat para pendatang baru)," seru Jesse. "(Fob) digunakan secara menghina untuk menggambarkan teman sebaya yang hanya merasa lebih Asia karena gaya rambut atau perawakan fisik mereka yang kecil atau kepribadian yang lemah lembut."

Jesse lantas mengenang pengalaman hidupnya di Boston. Ia harus rela dihujat dan dianggap tak pantas bergaul dengan orang Amerika Serikat karena ia keturunan Asia.

"Seiring waktu, saya berakhir di tempat yang semakin mendorong saya untuk menjadi lebih 'Putih'. Terutama selama tiga tahun saya di Boston, sebuah kota yang secara historis berjuang melawan rasisme, bekerja di lingkungan di mana 100 persen bos saya adalah laki-laki kulit putih," terang Jesse.

"Bahkan, selama bulan pertama saya di Boston dengan beberapa teman pada Sabtu malam, saya dihadang oleh empat orang di sebuah bar, mereka lebih tinggi dan lebih besar dari saya," kata Jesse. "Mereka menyinggung wajah saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya tidak memenuhi syarat untuk bergaul dengan teman-teman saya karena saya orang Asia dan mereka tidak. Dan ini bukan pertama kalinya saya menjadi sasaran tindakan rasisme secara langsung."

Namun meski dilecehkan, Jesse menolak diam. Ia menegaskan tak malu dengan jati dirinya sebagai orang Asia.

"Keasiaan saya adalah sumber kehormatan, bukan rasa malu," kata Jesse. "Dengan mentalitas yang tidak diunggulkan dan kebanggaan yang baru ditemukan inilah saya melihat dengan penuh semangat kesempatan untuk tinggal di Asia. Saya akhirnya akan berhubungan dengan akar leluhur saya yang telah lama saya abaikan."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru