Panelis yang Selidiki Kerusuhan Capitol 6/1 Beber Telah Temukan Cukup Bukti Untuk Mendakwa Trump
AFP/Alex Edelman
Dunia

Kasus kerusuhan Capitol 6 Januari 2021 di Amerika Serikat hingga kini masih berlangsung. Kini panelis yang menyelidiki kasus tersebut telah mengumpulkan bukti-bukti.

WowKeren - Sudah satu tahun berlalu sejak peristiwa kerusuhan Capitol 6 Januari 2021. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun pada 6 Januari 2022 memperingati kerusuhan tersebut. Dalam kesempatan itu, Biden "menyalahkan" Presiden AS sebelumnya yakni Donald Trump atas kerusuhan yang terjadi.

Kini, anggota komite DPR yang menyelidiki kerusuhan Capitol mengatakan bahwa mereka telah menemukan cukup bukti bagi Departemen Kehakiman untuk mempertimbangkan dakwaan pidana yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap mantan Presiden Donald Trump karena berusaha membatalkan hasil pemilihan umum 2020.

Kemudian, Komite pun mengumumkan bahwa manajer kampanye Trump, Bill Stepien, adalah salah satu saksi yang dijadwalkan untuk bersaksi pada sidang Senin (13/6), yang berfokus pada upaya Trump untuk menyebarkan kebohongannya tentang pemilihan yang dicuri. Adapun Stepien dipanggil untuk kesaksian publiknya.

Sementara saat persidangan berlangsung, Rep. Adam Schiff mengatakan ia ingin departemen itu "menyelidiki tuduhan yang kredibel tentang aktivitas kriminal dari Donald Trump." Lalu, Schiff, D-Calif., yang juga memimpin Komite Intelijen DPR, mengatakan bahwa "ada tindakan tertentu, bagian dari upaya yang berbeda untuk membatalkan pemilihan yang saya tidak melihat bukti yang sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman."


Sebelumnya, pada pekan lalu, Komite diketahui meluncrukan dengar pendapat publik, dengan anggota mengajukan kasus mereka melawan Trump untuk menunjukkan bagaimana presiden yang kalah tanpa henti mendorong klaim palsunya tentang pemilihan yang dicurangi meskipun banyak penasihat mengatakan sebaliknya dan bagaimana dia mengintensifkan skema luar biasa untuk membatalkan kemenangan Biden.

Pihak Demokrat mengatakan bahwa bukti tambahan itu akan dirilis dalam dengar pendapat pekan ini. Nantinya, dalam rapat tersebut, akan menunjukkan bahwa Trump dan beberapa penasihatnya terlibat dalam "upaya besar-besaran" untuk menyebarkan informasi yang salah, menekan Departemen Kehakiman untuk menerima klaim palsunya, dan mendesak Wakil Presiden saat itu.

Nantinya dalam saksi sidang pada Senin (13/6), juga menghadirkan BJay Pak , jaksa federal terkemuka di Atlanta yang meninggalkan posisinya pada 4 Januari 2021, sehari setelah rekaman audio dipublikasikan di mana Trump memanggilnya "tidak pernah Trump", lalu Chris Stirewalt selaku mantan editor politik untuk Fox News, kata pengacara pemilu Washington Benjamin Ginsberg, dan Al Schmidt, mantan komisaris kota di Philadelphia.

Selain itu, nantinya panel diketahui juga akan fokus terhadap jutaan dolar yang dikumpulkan oleh tim Trump dalam penggalangan dana menjelang 6 Januari. Hal ini berdasarkan keterangan dari seorang ajudan komite yang enggan disebutkan identitasnya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait