Korea Utara Diserang Infeksi Penyakit Menular Lain saat Hadapi COVID-19
AFP
Dunia

Kondisi COVID-19 di Korea Utara diprediksi bisa menjadi semakin parah. Di tengah masalah itu, muncul serangan penyakit menular lain yang tak kalah mengkhawatirkan.

WowKeren - Korea Utara baru mengumumkan serangan COVID-19 pertama di negara mereka pada bulan Mei lalu. Setelah itu, kasus COVID di Korea Utara semakin parah. Di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19, Korea Utara kini diserang lagi oleh penyakit menular yang lain.

Pada Kamis (16/7), Korea Utara telah melaporkan wabah epidemi usus yang tidak teridentifikasi. Wabah baru itu pun berpotensi menambah ketegangan pada sistem perawatan kesehatan negara yang terisolasi itu. Pasalnya kini Korea Utara sedang berjuang melawan gelombang COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah mengirim obat-obatan ke kota pelabuhan barat Haeju pada hari Rabu (15/6) untuk membantu pasien yang menderita "epidemi enterik akut" sesegera mungkin. Hal itu menurut laporan dari media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Laporan itu tidak melaporkan jumlah orang yang terkena infeski usus, atau menjelaskan penyakit apa itu. Namun enterik mengacu pada saluran pencernaan.


"(Kim) menekankan perlunya menahan epidemi sedini mungkin dengan mengambil tindakan yang baik untuk mengkarantina kasus yang dicurigai untuk benar-benar mengekang penyebarannya, mengkonfirmasi kasus melalui pemeriksaan epidemiologi dan tes ilmiah," kata KCNA.

Wabah itu yang dilaporkan terjadi ketika Korea Utara menangani wabah pertama infeksi COVID-19. Itu menyatakan keadaan darurat bulan lalu, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya vaksin dan pasokan medis.

Korea Utara melaporkan 26.010 lebih banyak orang dengan gejala demam pada hari Kamis (16/6). Dengan jumlah total pasien demam yang tercatat di seluruh negeri sejak akhir April mendekati 4,56 juta. Sementara korban tewas terkait wabah ini mencapai 73 orang.

Pyongyang setiap hari mengumumkan jumlah pasien demam, bukan pasien COVID, yang tampaknya kekurangan alat tes. Para ahli juga menduga bahwa angka-angka yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah tidak dilaporkan.

Korea Utara mengatakan gelombang COVID telah menunjukkan tanda-tanda mereda, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia meragukan klaim Pyongyang awal bulan ini, dengan mengatakan mereka yakin situasinya semakin buruk.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait