Menteri di Pakistan Dikecam Warganya Gara-gara Minta Negara Kurangi Konsumsi Teh Demi Berhemat
Pixabay/congerdesign
Dunia

Seorang Menteri di Pakistan menghadapi kecaman publik akibat pernyataannya. Menteri itu meminta masyarakat mengurangi konsumsi teh untuk menghemat pengeluaran negara.

WowKeren - Seorang menteri di pemerintah Pakistan yang baru terpilih menghadapi kritik dari publik. Hal itu terkait permohonan sang menteri kepada warga Pakistan untuk mengurangi konsumsi minuman teh guna membantu menghemat impor di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam.

Pakistan memang dikenal sebagai salah satu importir teh top dunia. Teh menjadi minuman yang sangat populer di kalangan orang kaya dan miskin di negara berpenduduk 220 juta orang ini.

Pemerintah menghabiskan sekitar $600 juta dari cadangan mata uang keras bank sentral untuk impor teh setiap tahunnya. Seorang Pakistan diyakini minum setidaknya tiga cangkir teh sehari rata-rata.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang mengambil alih pada April setelah Imran Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya di parlemen, berjanji untuk memperbaiki ekonomi. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional dalam upaya untuk menghidupkan kembali paket bailout $6 miliar.


Namun, imbauan menteri perencanaan Ahsan Iqbal untuk mengurangi minum teh telah mengejutkan banyak orang. “Saya mengimbau masyarakat untuk mengurangi minum teh satu atau dua cangkir sehari karena kami juga meminjam uang untuk teh yang diimpor,” kata Iqbal dalam konferensi pers, Selasa (14/6).

Imbauan Ahsan Iqbal itu pun sukses memunculkan kritik. Bahkan, ada yang terang-terangan menyarankan Iqbal di media sosial untuk mengundurkan diri.

“Kemarin Ahsan Iqbal meminta kami untuk mengurangi teh dan besok mereka mungkin mengatakan makan lebih sedikit. Apakah itu solusi?” tandas Dil Sher, pemilik kedai teh pinggir jalan di pinggiran Islamabad.

Sementara itu, pemerintah Pakistan sejauh ini telah menaikkan harga bahan bakar minyak, gas alam dan listrik hingga 45 persen, membuat harga pangan melonjak. Pekan lalu, kabinet Sharif mempresentasikan anggaran pertamanya kepada parlemen untuk disetujui, mengenakan pajak lebih banyak pada orang kaya dan berjanji untuk menghapus subsidi energi dan bahan bakar seperti yang diminta oleh IMF.

Yang mengejutkan banyak orang Pakistan, pemerintah Sharif pada tengah malam mengumumkan kenaikan ketiga dari 24 rupee dalam harga bensin dalam tiga minggu terakhir, sehingga menjadi sekitar 234 rupee per liter. Bensin tersedia dengan harga sekitar 150 rupee per liter di Pakistan ketika Khan dipindahkan pada bulan April.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait