Usai Fed Naikkan Suku Bunga, Kini Joe Biden Sebut Resesi Tak Bisa Dihindari
Dunia

Sebelumnya, dalam memerangi inflasi yang terjadi di Amerika Serikat, Fed menaikkan suku bunga. Kini, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa resesi tidak bisa dihindari.

WowKeren - Di tengah ketidakpastian global, banyak negara yang akhirnya dihadapkan dengan permasalahan perekonomian. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS), di mana diketahui mengalami inflasi yang tidak biasa.

Dalam memerangi inflasi, Federal Reserve pun mengintensifkan perjuangannya melawan inflasi yang tinggi pada hari Rabu (15/6), dengan menaikkan suku bunga utamanya sebesar tiga perempat poin. Bahkan kenaikan suku bunga ini disebut menjadi yang terbesar sejak tahun 1994 silam.

Kini, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa rakyat Amerika "benar-benar terpuruk" setelah dua tahun penuh gejolak dengan pandemi COVID-19, volatilitas ekonomi, dan sekarang dihadapkan dengan melonjaknya harga bensin yang menghantam anggaran negara. Selain itu, Biden juga mengatakan bahwa resesi "tidak terhindarkan" dan memberikan harapan untuk memberi negara itu saya percaya diri yang lebih besar.

Kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara, Biden menekankan bahwa ekonomi babak belur yang ia warisi dan bekas luka psikologis yang tersisa yang disebabkan oleh pandemi itu mengganggu rasa identitas orang.

Biden bahkan mengecam klaim oleh anggota parlemen Republik bahwa rencana bantuan COVID-19 tahun lalu sepenuhnya disalahkan atas inflasi yang mencapai level tertinggi 40 tahun, menyebut argumen itu "aneh".

Sementara itu, Biden mengatakan bahwa pola pikir Amerika secara keseluruhan "orang-orang benar-benar sedih". "Kebutuhan mereka akan kesehatan mental di Amerika telah meroket karena orang-orang telah melihat semuanya kacau," ujar Biden, melansir The Associated Press, Jumat (17/6).


"Semua yang mereka andalkan mengecewakan, tetapi sebagian besar adalah konsekuensi dari apa yang terjadi, apa yang terjadi sebagi konsekuensi dari krisis COVID-19," beber Biden.

Alhasil, Biden menilai pesimisme itu telah terbawa ke dalam perekonomian karena rekor harga di pompa dan inflasi yang terus-menerus telah membahayakan kemampuan Demokrat untuk mempertahankan DPR dan Senat dalam pemilihan paruh waktu. Selain itu, Biden juga menanggapi peringatan para ekonom bahwa memerangi inflasi dapat membawa AS ke dalam resesi.

"Pertama-tama, itu (resesi) tidak bisa dihindari," ungkap Biden. "Kedua, kita berada dalam posisi yang lebih kuat daripada negara mana pun di dunia untuk mengatasi inflasi ini."

Terkait dengan penyebab inflasi, Biden menyampaikan beberapa pembelaan. "Jika ini salah saya, mengapa di setiap negara industri besar lainnya di dunia terjadi inflasi yang lebih tinggi? Anda bertanya pada diri sendiri itu? Saya tidak menjadi orang yang bijaksana," jelas Biden.

Pernyataan Biden itu pun merujuk pada inflasi yang meningkat di seluruh dunia, belum tentu apakah negara memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada AS. Misalnya, inflasi tahunan di Jepang, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir meskipun masih pada tingkat tahunan 2,4%, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Meski demikian, Biden mengatakan ia melihat alasan untuk optimisme dengan tingkat pengangguran 3,6 persen dan kekuatan relatif Amerika di dunia.

Namun memulihkan kepercayaan sejauh ini telah menghindari Biden, yang peringkat persetujuannya terus menurun karena telah kehilangan dukungan di antara Demokrat dan memiliki sedikit bukti untuk menunjukkan bahwa ia dapat mengembalikan rasa normal bipartisan ke Washington.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait