Kebut Vaksinasi PMK Hewan Jelang Idul Adha, Kementan Siapkan SDM
iStock
Nasional

Kementan sebelumnya telah memulai vaksinasi PMK hewan perdana secara nasional. Kini Kementan pun akan berupaya untuk mempercepat vaksinasi guna menekan penyebaran.

WowKeren - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan hingga kini masih menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia, terlebih hal ini terjadi di saat menjelang Hari Raya Idul Adha. Pemerintah sendiri telah melaksanakan vaksinasi PMK hewan yang dimulai pada 12 Juni 2022 lalu.

Pemerintah kini pun tampaknya tengah berupaya untuk kebut vaksinasi PMK hewan, mengingat Idul Adha juga sudah semakin dekat. Hal ini dapat dilihat dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah menggelar pelatihan bagi fasilitator atau training of trainers (ToT) guna menyiapkan tenaga kesehatan hewan, medik paramedik, serta medik veteriner.

Mereka yang telah mendapat pelatihan itu diharapkan melatih dan mengajarkan kepada para tenaga kesehatan lainnya di daerah masing-masing untuk melaksanakan vaksinasi massal di daerah yang sudah ditentukan untuk mencegah wabah PMK.

Selain itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa dalam bintek tersebut, juga dihadirkan pakar dari produsen vaksin yang akan digunakan di Indonesia untuk memberikan informasi tentang vaksin dan penerapannya.

Kemudian, Kuntoro menuturkan Kementan juga akan memberikan pemahaman ke peternak mekanisme pendataan ternak yang sekaligus digunakan untuk penandaan ternak pascavaksinasi dan sebagai pembekalan petugas vaksinasi. Ia juga menekankan kepada peternak tentang pentingnya penerapan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah atau biosecurity sederhana pada saat vaksinasi.


Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan petugas menjadi pemicu penyebaran penyakit yang lebih luas. "Upaya ini sebagai usaha pemerintah untuk meningkatkan skill petugas vaksinasi di lapangan," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis, Jumat (17/6).

Kuntoro kemudian menegaskan bahwa Kementan bersama jajaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara cepat dan responsif sudah melakukan penelusuran sejak kasus PMK pertama kali ditemukan. Hal ini dapat dilihat dalam hitungan jari, jajaran Kementan sudah berhasil menemukan strain dari virus PMK.

"Upaya penanganan dan pengobatan juga sudah kami lakukan pada ternak bergejala ringan hingga berat," ungkap Kuntoro. Meski demikian, kata Kuntoro, penularan virus yang bersifat airbone dan dapat menular dengan cepat hingga radius 10 kilometer, maka penyebaran PMK terbilang sangat tinggi.

Maka dari itu, pemerintah pun menyiapkan upaya lain yakni melakukan pemotongan bersyarat terhadap ternak yang tertular untuk mengurangi risiko penyebaran. Terlebih menjelang Idul Adha seperti saat ini, lalu lintas ternak menjadi lebih cepat dari kondisi normal dan bisa mempercepat penularan virus PMK.

Kendati begitu, pemerintah melakukan upaya pengetatan dan kontrol terhadap pergerakan ternak di sentra-sentra ternak, salah satunya dengan menerapkan cek poin, karantina hewan, dan tol laut serta menghindari penyebaran PMK dari zona hijau.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru