Diketahui bahwa sudah setahun lamanya Richard Lee ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik. Oleh karenanya, kartika Putri heran mengapa gugatannya tersebut tak kunjung disidangkan.
- Lailatul Maghfiroh
- Kamis, 23 Juni 2022 - 15:58 WIB
WowKeren - Kartika Putri merasa heran mengapa gugatannya terhadap Richard Lee atas kasus dugaan pencemaran nama baik tak kunjung disidangkan. Padahal hampir setahun lelaki yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu menyandang status tersangka.
Oleh karenanya, belum lama ini kartika mendatangi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk mengetahui alasan mengapa berkas laporannya belum juga dinyatakan lengkap atau P21. Padahal selama ini ia selalu kooperatif setiap kali dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
"Poinnya ingin menanyakan sejauh mana progresnya. Bagaimana penyelidikan ini bisa dituntaskan sampai P21," kata pengacara Kartika Putri, Brian Prenada di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
"Saya pribadi orang awam, proses panjang sekali. Tapi kita kan sudah memenuhi segala sesuatunya bahkan kemarin di Mabes, sudah dipenuhi dan selesai," kata Kartika. "Biar saya yang orang awam ini juga tidak menerka ini gimana sih? Ini sampai dimana nih?"
Di sisi lain, Kartika juga merasa heran karena kini berkas laporannya justru dikembalikan pihak Kejati DKI kepada penyidik Polda Metro Jaya. jaksa menilai laporan Kartika belum layak disidangkan karena berkas tersebut belum lengkap.
"Berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan, tinggal menanti saja. Tapi menantinya panjang sekali," kata Kartika. "Ini terkait dengan adanya satu kekurangan dari keterangan ahli dan ada beberapa yang mesti dilengkapi pihak penyidik."
Tak hanya soal laporannya, kartika juga heran mengapa kasus Richard Lee soal akses ilegal juga belum disidang. "Kami akan bertanya kepada penyidik, kira-kira dari keterangan kami apakah ada yang kurang. Jangan sampai ada bolak-balik berkas perkaranya. Sehingga tidak ada satu kepastian,"terang istri Habib Usman tersebut.
Kartika pun ingin memastikan bahwa semua orang sama di mata hukum. "Ya saya tidak mau ada yang diistimewakan, semua sama. Saya pun tetap menghormati proses hukum, makanya kami kesini bertanya kejelasan," katanya.
(wk/lail)
