Jepang Masuki 3 Bulan Hemat Listrik di Tengah Gelombang Panas, Pertama dalam 7 Tahun
Dunia

Cuaca panas yang luar biasa di bulan Juni telah membuat permintaan listrik sangat tinggi. Sementara di lain sisi pasokan diperkirakan akan tetap menipis sepanjang musim panas.

WowKeren - Jepang telah memasuki periode hemat listrik yang akan berlangsung selama tiga bulan mulai hari ini, Jumat (1/7). Gelombang panas yang melanda Jepang telah memecahkan rekor, dan langkah ini menandai pertama kalinya dalam tujuh tahun bahwa pemerintah telah membuat permintaan seperti itu.

Cuaca panas yang luar biasa di bulan Juni telah membuat permintaan listrik sangat tinggi. Sementara di lain sisi pasokan diperkirakan akan tetap menipis sepanjang musim panas karena panas yang terus-menerus dan masalah infrastruktur.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi energi tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi. Selama beberapa hari terakhir, kepulauan Jepang telah mengalami rekor suhu tinggi dengan suhu mencapai 35 C ke atas di banyak daerah, dengan cuaca panas diperkirakan akan terus berlanjut.


Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri mengimbau masyarakat untuk terus menggunakan AC dan alih-alih menghemat listrik melalui langkah-langkah seperti mematikan lampu yang tidak perlu untuk meminimalissir meningkatnya risiko sengatan panas.

Langkah-langkah hemat energi sangat dianjurkan antara jam 5 sore sampai jam 8 malam, ketika pembangkit listrik tenaga surya menurun. Kementerian mengeluarkan peringatan penggunaan daya selama empat hari berturut-turut mulai Senin di area layanan Tokyo Electric Power Company Holdings Inc..

Pasalnya, suhu terik di ibu kota Jepang dan sekitarnya diperkirakan akan mengakibatkan tekanan pada sistem. Peringatan itu dicabut pada hari Jumat karena kekhawatiran atas krisis listrik mereda, tetapi risiko kekurangan listrik tetap ada. Salah satunya disebabkan karena masalah seperti pembangkit listrik termal yang menua.

Sebelumnya pada Kamis (30/6), pembangkit listrik tenaga batu bara dan minyak Nakoso di Prefektur Fukushima, timur laut Jepang, dihentikan sementara karena masalah teknis. Beberapa pemasok listrik akan memulai sistem poin pada bulan Juli untuk menghargai rumah tangga yang mengambil langkah-langkah penghematan energi. Menurut kementerian industri, risiko pengadaan bahan bakar untuk pembangkit listrik termal meningkat karena invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru