Penembakan Shinzo Abe Guncang Jepang, Pelaku Disebut Sempat Cari Cara Rakit Senjata di YouTube
AFP
Dunia

Tetsuya Yamagami diketahui menembak mati mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kala sang politisi menyampaikan pidato di luar stasiun kereta api di kota Nara pada Jumat (8/7) pekan lalu.

WowKeren -

Penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shnizo Abe mengguncang Negeri Sakura yang memiliki tingkat kriminalitas rendah. Pelaku diketahui menembak Abe dengan senjata api rakitan sendiri dan berujung pada kematian politisi tersebut.

Melansir Kyodo News, sumber investigasi mengatakan bahwa pelaku yang bernama Tetsuya Yamagami itu sempat mencari cara untuk membuat senjata api rakitan di YouTube. Yamagami juga disebut sempat menguji senjata rakitan di sebuah fasilitas yang terhubung dengan kelompok agama yang dia benci.

Kepolisian prefektur Nara percaya bahwa Yamagami telah menguji senjata tersebut sebelum melancarkan serangan yang direncanakan. Yamagami diketahui menembak mati Abe kala sang politisi menyampaikan pidato di luar stasiun kereta api di kota Nara pada Jumat (8/7) pekan lalu.

Beberapa senjata rakitan mirip dengan yang digunakan untuk membunuh Abe disita dari rumah Yamagami dan polisi mengatakan tampaknya dia memeriksa YouTube dalam upaya untuk membuat senjata api. Sumber tersebut juga mengatakan bahwa senjata yang dibuat Yamagami untuk menembak Abe "dirancang untuk menembakkan enam proyektil sekaligus".

Senjata api rakitan tersebut memiliki panjang 40 centimeter dan tampak kasar. Benda tersebut tampak lebih seperti propelan yang terbuat dari pipa yang direkatkan dan diisi dengan bahan peledak.


Ada dua pipa logam yang disatukan dengan selotip dan menggunakan proyektil yang ditempatkan di cangkang plastik kecil yang ditembakkan dari kedua laras. Menurut sumber tersebut, senjata itu sebanding dengan senapan.

Sumber tersebut juga mengatakan beberapa papan kayu yang masing-masing berukuran sekitar 1 meter persegi, dengan lubang yang tampaknya dibuat selama pengujian senjata ditemukan di mobil Yamagami. Yamagami disebut mengaku bahwa nampan berlapis aluminium yang ditemukan di kendaraan itu digunakan untuk "mengeringkan bubuk mesiu". Yamagami juga disebut mengatakan bahwa dia telah mencoba membuat bom dan tampaknya telah melalui proses coba-coba untuk menghasilkan perangkat semacam itu.

Di sisi lain, pelaku kemungkinan memilih menggunakan senjata rakitan karena Undang-Undang Kontrol Senjata yang ketat di Jepang. Beberapa analis mencirikan serangan terhadap Abe sebagai "terorisme serigala tunggal". Dalam kasus seperti itu, pelaku bertindak sendiri, seringkali bersimpati dengan pandangan politik tertentu, dan membuat kejahatan sangat sulit untuk dideteksi sebelumnya.

Yasuhiro Sasaki selaku Presiden Safety-Pro yang merupakan perusahaan keamanan mengatakan dirinya tidak percaya bahwa tidak ada yang bergerak untuk melindungi Abe di detik-detik antara tembakan pertama dan kedua. Sasaki menilai bahwa penjaga seharusnya bertindak dengan menarik Abe secara fisik dari bahaya.

"Orang Jepang begitu terbiasa menjalani kehidupan yang damai, para penjaga keamanan tertidur," ujar Sasaki.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait