Presiden AS Joe Biden Sebut Dirinya 'Derita Kanker', Gedung Putih Beri Klarifikasi
AFP/JIJI
Dunia

Pernyataan tersebut disampaikan Biden kala mengumumkan serangkaian tindakan eksekutif untuk mengatasi krisis iklim dalam pidato di Somerset, Massachusetts, pada Rabu (20/7).

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat publik terkejut usai mengatakan dirinya "menderita kanker". Pernyataan tersebut disampaikan Biden kala mengumumkan serangkaian tindakan eksekutif untuk mengatasi krisis iklim dalam pidato di Somerset, Massachusetts, pada Rabu (20/7).

Awalnya, Biden menceritakan sebuah anekdot tentang sang ibu yang mengantarnya ke sekolah kala ia masih kecil. Ia mengaku tak bisa berjalan sendiri ke sekolah karena mereka harus melewati jalan raya empat jalur.

"Dan coba tebak? Es pertama. Anda tahu apa yang terjadi? Anda harus menyalakan wiper kaca depan Anda dan kemudian muncul minyak di jendela. Itulah mengapa saya dan banyak orang lain yang tumbuh bersama saya menderita kanker. Dan mengapa, untuk waktu yang lama, Delaware memiliki tingkat kanker tertinggi di negara ini," paparnya.

Situs web Townhall mengungkapkan bahwa Biden sebelumnya sempat menceritakan kisah yang sama pada bulan April. Namun kala itu ia menyebut dirinya menderita asma, dan bukannya kanker.


"Ketika musim gugur tiba - ini adalah kebenaran Tuhan - Anda akan masuk ke mobil dengan sedikit embun beku di jendela, nyalakan wiper kaca depan dan tiba-tiba muncul minyak licin. Ini bukan lelucon. Saya menderita asma dan 80 persen orang yang tumbuh bersama kami menderita asma," demikian pernyataan Biden pada bulan April lalu.

Kekinian, pihak Gedung Putih mencabut kesalahan pernyataan Biden tersebut. Gedung Putih mengklarifikasi bahwa Biden menderita kanker kulit "non-melanoma" sebelum menjabat tahun lalu.

Di sisi lain, sejumlah anggota Partai Demokrat bertanya-tanya apakah Biden "terlalu tua" untuk menjadi presiden. Sebagai orang tertua yang pernah terpilih untuk menduduki jabatan tertinggi di AS, perdebatan meningkat mengenai keinginan Biden untuk mencalonkan diri lagi pada tahun 2024.

Masalah ini menempatkan Partai Demokrat dalam posisi yang sulit. Pasalnya, tidak ada alternatif yang jelas untuk Biden yang akan berusia 80 tahun pada 20 November mendatang.

Jajak pendapat New York Times yang dirilis awal bulan ini menunjukkan 64 persen pemilih Demokrat akan lebih memilih kandidat lain pada 2024. Usia Biden disebut-sebut sebagai alasan utama bagi mereka yang menginginkan perubahan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait