Imbas Gunung Sakurajima Meletus, Penduduk di 2 Kota Jepang Dievakuasi-Sekolah Ditutup
Kyodo
Dunia

Setelah Gunung Sakurajima meletus pada Minggu (24/7), Badan Meteorologi Jepang menaikkan tingkat kewaspadaan. Kini pihak terkait membeberkan imbas bencana alam tersebut.

WowKeren - Pada Minggu (24/7) lalu, salah satu gunung berapi di Jepang yakni Sakurajima di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, dilaporkan meletus. Setelah kejadian ini, Badan Meteorologi Jepang lantas mengeluarkan peringatan letusan yang dinaikkan ke level tertinggi.

Melansir The Associated Press, akibat dari letusan gunung berapi tersebut, puluhan orang telah dievakuasi dari dua kota di pulau utama selatan Jepang, Kyusu. Hal ini dilakukan lantaran di malam hari, gunung berapi Sakurajima diketahui memuntahkan abu dan batu-batu besar.

Adapun muntahan batu-batu besar itu jatuh sejauh 2,5 km dari gunung berapi Sakurajima pada hari meletus. Berdasarkan rekaman televisi publik NHK Jepang menunjukkan bahwa api oranye berkedip di dekat kawah dan asap gelap dengan abu mengepul tinggi di atas puncak gunung.

Tidak hanya menaikkan peringatan letusan ke tingkat tertinggi, Badan Meteorologi Kepang juga mengimbau 51 penduduk di dua kota yang menghadap gunung berapi untuk meninggalkan rumah mereka. Alhasil, pada Senin (25/7), 33 dari mereka meninggalkan rumah menuju ke fasilitas perawatan di bagian yang lebih aman di wilayah itu, menurut kota Kagoshima. NHK mengatakan orang lain yang harus dievakuasi mungkin telah dievakuasi ke lokasi lain.


"Kami akan mengutamakan kehidupan rakyat dan melakukan yang terbaik untuk menilai situasi dan menanggapi keadaan darurat apa pun," ujar Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihiko Isozaki kepada wartawan, dilihat melalui The Associated Press, Selasa (26/7). Yoshihiko juga meminta warga untuk memperhatikan pembaruan dari otoritas setempat guna melindungi kehidupan mereka.

Sementara itu, debu abu terlihat pada mobil di Kagoshima, tetapi tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan. Lalu sekolah-sekolah di daerah tersebut sedang istirahat musim panas, tetapi ditutup pada hari Senin (25/7), untuk klub dan kegiatan ekstrakurikuler.

Selanjutnya, JMA memperingatkan potensi jatuhnya batuan vulkanik dalam jarak 3 kilometer dari kawah dan kemungkinan aliran lava, abu, dan gas yang membakar dalam jarak 2 kilometer. Di samping itu, juga memperingatkan penduduk untuk tetap waspada.

Seorang pejabat JMA yang bertanggung jawab atas pengawasan gunung berapi, Tsuyoshi Nakatsuji mengatakan kemungkinan letusan dahsyat yang lebih eksplosif rendah, tetapi penduduk masih harus waspada terhadap batu yang jatuh, tanah longsor dan aliran piroklastik. Lalu ia juga meminta agar warga menutup tirai dan menjauh dari jendela, yang bisa pecah oleh kekuatan letusan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait