Kata WHO Soal Studi Baru Terkait Asal-Usul COVID-19: Masih Terlalu Dini Tarik Kesimpulan
AP Photo/Raphael Satter
Dunia

Pada studi baru terkait asal-usul COVID-19 sebelumnya menyebut bahwa virus tersebut bukan dari kebocoran laboratorium. Terkait hal ini, WHO pun memberikan tanggapannya.

WowKeren - Pada pemberitaan sebelumnya, disebutkan bahwa berdasarkan hasil studi baru, menunjukkan bahwa virus Corona berasal dari pasar Wuhan, Tiongkok, di mana hewan hidup dijual. Temuan ini lantas disebut semakin memperkuat teori bahwa virus muncul di alam liar.

Hasil studi baru itu pun mendapat tanggapan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mana menyambut baik hal tersebut. Meski begitu, WHO juga menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengesampingkan teori lain dan menarik kesimpulan bahwa COVID-19 berasal dari pasar hewan Wuhan, Tiongkok.

"Semua hipotesis tetap ada di atas meja," ujar Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan dari kantor pusat badan kesehatan PBB di Jenewa, dilihat melalui malaymail, Kamis (28/7).

Ryan kemudian menuturkan dalam memecahkan misteri dari mana virus SARS CoV-2 berasal dan bagaimana virus itu mulai menyebar di antara manusia dipandang penting untuk mencegah pandemi di masa depan. Ia kemudian menyinggung mengenai temuan dua teori yang telah diperdebatkan dengan hangat sejak kemunculan COVID-19 pertama di Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu.


Adapun dua teori yang dimaksudkan adalah berpusat pada virus yang secara alami menyebar dari kelelawar ke hewan perantara dan ke manusia serta melarikan diri karena kecelakaan laboratorium.

Sementara berdasarkan dua studi peer-review yang diterbitkan di Science Tuesday mengklaim telah memberi keseimbangan dalam perdebatan tentang asal-usul virus, menyimpulkan itu pasti telah diperkenalkan secara alami melalui perdagangan satwa liar di pasar Wuhan.

Sedangkan pada makalah pertama diketahui menganalisis pola geografis kasus COVID-19 pada bulan pertama wabah yakni Desember 2019, yang mana menunjukkan kasus pertama berkerumun di sekitar Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan.

Selanjutnya, data genomik kedua yang diperiksa dari kasus paling awal untuk mempelajari evolusi awal virus, diketahui menyimpulkan bahwa tidak mungkin virus Corona beredar luas pada manusia sebelum November 2019. Ryan pun disebut menyambut baik studi tersebut.

"Ini adalah kisah detektif ilmiah yang terus berlanjut. Setiap informasi baru menambah penilaian keseluruhan," beber Ryan. Ryan kembali menekankan bahwa semua hipotesis tetap "di atas meja" sampai nantinya dapat dibuktikan bahwa satu hipotesis adalah penjelas.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru