Politisi Perempuan Kenya Hadapi Serangan Hingga Teror Mengerikan Saat Kampanye Jelang Pemilu
Pixabay/ninastock
Dunia

Para politisi perempuan di Kenya hingga kini masih harus menghadapi diskriminasi hingga penyerangan mengerikan saat pemilihan umum. Tak jarang dari mereka yang harus berakhir mengalami kegagalan.

WowKeren - Liz Njue, seorang psikolog peremuan Kenya yang ingin mencalonkan diri untuk kursi dewan daerah, baru saja tiba untuk memberikan suara di pemilihan pendahuluan partainya. Namun tiba-tiba saja lawannya melakukan serangan fisik tak terduga, menarik rambut hingga merobek blus yang ia kenakan. Liz pun berakhir melarikan diri tanpa memberikan suaranya dan kalah dalam perlombaan.

Njue adalah salah satu dari lusinan kandidat perempuan yang telah diserang secara fisik saat berkampanye untuk pemilihan presiden, legislatif dan lokal pada 9 Agustus mendatang, menurut Asosiasi Parlemen Wanita Kenya. Kekerasan semacam itu menghalangi semua kecuali perempuan yang paling gigih untuk ikut serta, kata Mercy Mwangi, koordinator program asosiasi, menambahkan bahwa sebagian besar kasus tidak dilaporkan.

“Orang-orang berkata, 'Kami ingin perempuan dalam politik, kami ingin lebih banyak perempuan untuk mendapatkan kursi politik ini.' Tapi bagaimana mereka akan mendapatkannya jika mereka dipermalukan?” kata Njue(39) melansir Al Jazeera.

Dia melaporkan serangan itu ke polisi tetapi mengatakan tidak ada penangkapan. Juru bicara polisi Bruno Isohi Shioso mengatakan kasus Njau tetap terbuka dan aktif.


Tidak jelas siapa yang mengorganisir sebagian besar serangan tetapi para kandidat mencurigai pesaing mereka. Sementara tak satu pun dari partai politik besar menanggapi permintaan komentar tentang masalah ini.

Kekerasan terhadap perempuan tidak terbatas pada arena politik. Faktanya, hampir separuh wanita di Kenya mengalami kekerasan berbasis gender, menurut Pusat Pemulihan Kekerasan Gender di Rumah Sakit Wanita Nairobi.

Kandidat mengatakan mereka menderita intimidasi terus-menerus. Mary Muure, mantan pekerja seks, menerima panggilan telepon dan pesan teks yang mengancam saat mencalonkan diri untuk majelis daerah tahun ini. Pada bulan November, dua pria dengan sepeda motor menyerangnya saat dia sedang berjalan di jalan.

“Itu hanya untuk mengintimidasi saya, untuk membuat saya mundur,” pungkas Muure, yang terus berkampanye tetapi kehilangan nominasi.

Tidak ada wanita yang menjabat sebagai presiden atau wakil presiden Kenya, meskipun salah satu calon presiden saat ini, Raila Odinga, memiliki pasangan calon presiden wanita, Martha Karua. Di negara tetangga Ethiopia, Tanzania dan Uganda, lebih dari sepertiga anggota parlemen adalah perempuan, kata Inter-Parliamentary Union. Ethiopia dan Tanzania juga memiliki presiden perempuan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait