BP2MI Sebut WNI Korban Penyekapan di Kamboja Segera Dipulangkan ke Indonesia
Nasional

Sebelumnya, KBRI Phnom Penh telah kembali menyelamatkan 7 orang WNI yang disekap di Kamboja, sehingga totalnya menjadi 62 orang. Kini BP2MI menerangkan terkait kepulangan mereka ke Tanah Air.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa ada puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja. Meski begitu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menuturkan bahwa 55 WNI yang disekap itu telah berhasil diselamatkan.

Kemudian, Kepolisian Kamboja bersama KBRI Phnom Penh diketahui berhasil kembali menyelamatkan 7 orang WNI, sehingga total WNI yang diselamatkan adalah 62 orang. Sebagaimana diketahui, puluhan WNI yang disekap itu merupakan korban dari perusahaan online Scammer di Sihanoukville, Kamboja.

Sementara terkait kepulangan WNI yang telah berhasil diselamatkan itu, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan bahwa puluhan pekerja migran Indonesia itu segera dipulangkan ke Tanah Air.

Menurut Benny, kepulangan WNI yang berhasil diselamatkan dari penyekapan itu akan dilakukan kurang lebih setelah dievakuasi, atau sekitar 2-3 hari ke depan. Ia kemudian menerangkan bahwa pemerintah Indonesia akan mengevakuasi semua PMI yang disekap.


Untuk saat ini, kata Benny, para WNI tersebut akan ditampung di Phnom Penh sementara waktu, setelah melakukan perjalanan sekitar 6 jam dari lokasi penyekapan. Kemudian, BP2MI akan menerima mereka di Indonesia dan langsung memulangkan ke kampung halaman masing-masing.

Benny kemudian menambahkan bahwa BP2MI pada 18 Juli lalu menerima informasi bahwa sebanyak 52 PMI telah disekap di Kamboja. Adapun keberadaan penyekapan itu jaraknya sangat jauh, sekitar 260 km dari Phnom Penh.

Selanjutnya, Benny menuturkan pada 19-20 Juli, pihaknya berkomunikasi dengan Direktorat Perlindungan WNI di Kemenlu. "Kami mencoba menghubungi dua PMI yang disekap, yakni Andar Sugianto dan Yuda Prabowo," jelas Benny dalam keterangannya, Senin (1/8).

Benny mengungkapkan berdasarkan keterangan dari dua PMI tersebut, mereka menyebut bahwa tidak hanya disekap, melainkan juga dianiaya secara fisik. Di samping itu, mereka juga membutuhkan langkah-langkah evakuasi segera.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait