Liburan ke Jepang Kini Lebih Longgar, Tak Perlu Lagi Pakai Pemandu
pixabay/ilustrasi/mailtotobi
Dunia

Langkah ini diambil ketika negara itu bergerak untuk melonggarkan kontrol COVID-19 yang ketat. Tak hanya itu, jumlah kuota maksimal harian juga akan ditambah.

WowKeren - Jepang telah melonggarkan peraturan untuk calon turis yang hendak berkunjung. Perdana Menteri Fumio Kishida pada Rabu (31/8) mengatakan jika turis dapat mengunjungi negara itu dengan paket wisata tanpa pemandu mulai pekan depan.

Langkah ini diambil ketika negara itu bergerak untuk melonggarkan kontrol COVID-19 yang ketat. Tak hanya itu, jumlah kuota maksimal harian juga akan ditambah menjadi 50.000 kata perdana menteri.

"Ketika pertukaran internasional menjadi lebih aktif di seluruh dunia, Jepang akan bergabung dengan gerakan ini," kata Kishida. "Juga dari sudut pandang mengambil keuntungan dari yen yang murah."

Dibanding sejumlah negara lainnya, Jepang telah memberlakukan pembatasan perbatasan yang ketat lebih lama. Hingga baru pada bulan Juni negara ini mulai mengizinkan wisatawan untuk berkunjung. Namun dengan syarat, mereka harus datang dalam kelompok dan ditemani oleh seorang pemandu.


Ke depan, Jepang juga berencana untuk mempermudah prosedur bagi pengunjung untuk masuk. "Kami juga akan memungkinkan wisatawan dari semua negara untuk masuk ke negara itu dengan paket wisata tanpa pemandu wisata, dan kami akan melanjutkan dengan membuat prosedur masuk lebih lancar di bandara," tambahnya.

Kishida berharap untuk lebih melonggarkan pembatasan perbatasan. Pejabat di industri pariwisata juga berharap agar ke depannya diberlakukan program pengabaian yang memungkinkan wisatawan dari sebagian besar dunia untuk berkunjung tanpa visa.

Sejak Jepang kembali membuka perbatasannya pada Juni lalu, diperkirakan hanya ada 144.500 turis yang masuk pada bulan Juli, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang. Sedangkan sebelum pandemi, Jepang telah menyambut 31,9 juta pengunjung pada tahun 2019.

Jepang juga berharap untuk bisa memungkinkan kelancaran masuk bagi pengunjung yang sejalan dengan negara-negara Kelompok Tujuh lainnya. Jepang sendiri tidak pernah memberlakukan penguncian yang ketat dan mencatat total kematian COVID-19 sebesar 39.000, yang merupakan angka yang rendah dibanding banyak negara lainnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait