Sunan Kalijaga naik pitam melihat seorang oknum polisi yang dianggapnya bersikap semena-mena. Bukan hanya pada seorang jurnalis perempuan, tapi juga pada kliennya.
- Marina Larasati
- Kamis, 01 September 2022 - 13:23 WIB
WowKeren - Pengacara kondang Sunan Kalijaga naik pitam saat melihat kelakuan salah seorang oknum polisi yang terkesan semena-mena. Hal itu tampak dalam potongan video yang diunggahnya di Instagram, Rabu (31/8).
Mulanya Sunan Kalijaga marah saat oknum polisi tersebut menyuruh salah seorang jurnalis perempuan yang sedang meliput untuk berbicara ke pohon. "Tunggu sini tunggu, kamu bicara sama pohon dulu ya. Bicara sama pohon dulu," kata oknum polisi. "Kenapa gitu pak? Kok kami disuruh bicara sama pohon?" sahut wartawan.
Melihat sikap oknum polisi tersebut, Sunan Kalijaga langsung memberikan teguran. "Nggak bener ini kayak begini nih," kata Sunan Kalijaga sambil mengejar polisi yang akan masuk ke ruangan.
Sunan yang kala itu datang sebagai pengacara dari korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) langsung membentak oknum polisi saat dirinya mencoba bertanya baik-baik. Tubuh Sunan pun didorong menjauh oleh polisi tersebut, sedang dirinya sendiri berusaha menutup pintu.
"Kamu kasar sama saya?! Kamu kasar sama saya? Kasar kamu ya!" ujar Sunan dengan nada tinggi. Seolah tak peduli dengan ucapan Sunan Kalijaga, polisi tersebut langsung masuk ke ruangan.
Saat ditanya oleh awak media, Sunan Kalijaga pun membeberkan alasan lain mengapa dirinya sampai marah seperti itu. Rupanya hal itu dipicu karena pelaku kekerasan terhadap kliennya diperlakukan dengan baik oleh oknum polisi yang baru saja dibentaknya.
"Tadi kita sama-sama melihat bahwa tersangka melenggang pulang. Kami tadi melihat dengan mata kepala, demi Allah demi Tuhan, si tersangka dengan pengacaranya bisa keluar dengan seenaknya saja. Tersangka diperiksa dan bisa langsung pulang. Dimana keadilan?" tutur Sunan Kalijaga emosi.
Sunan Kalijaga pun mencurigai ada ketidakadilan yang dilakukan oknum polisi terhadap kliennya. "Ini adalah bukti nyata korban seorang perempuan diabaikan hak keadilannya. Bahkan ada dugaan pihak polsek justru malah mendukung pelaku, sehingga tersangka bisa pulang. Ini menciderai hukum," pungkasnya.
(wk/lara)
