Sampai Di-Notice Petinggi WHO, Ini Alasan 'The Law Cafe' Sukses Besar Meski Baru Tayang
KBS2
TV

Drama Lee Seung Gi dan Lee Se Young 'The Law Cafe' berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa meski baru menayangkan dua episode. Apa alasannya? Simak dalam berita di bawah ini.

WowKeren - Drama KBS "The Law Cafe" berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa meski baru menayangkan dua episode. Hal ini ditandai dengan perolehan rating hingga kepopulerannya di layanan streaming online.

"The Law Cafe" menceritakan hubungan antara mantan jaksa Kim Jung Ho (Lee Seung Gi) dan pengacara eksentrik Kim Yu Ri (Lee Se Young). Drama ini telah menjadi topik hangat sejak penayangan episode perdananya pada Senin (5/9) lalu karena alur menarik yang didukung dengan kemampuan berakting para pemerannya.

Menurut Nielsen Korea, "The Law Cafe" memulai perjalanannya dengan rating tinggi sebesar 7,1 persen. Meski rating episode keduanya mengalami sedikit penurunan jadi 6,6 persen, drama ini tetap menjadi penguasa di slot tayang Senin - Selasa malam. Lantas, apa yang membuat drama ini begitu sukses meski baru menayangkan dua episode?

Pertama, drama ini berhasil mencuri perhatian Tedros Adhanom Ghebreyesus yang merupakan Direktur Jenderal WHO (Badan Kesehatan Dunia). Dia secara langsung menyebut "The Law Cafe" di akun Twitter-nya untuk menanggapi adegan di mana Kim Jung Ho menyebutkan rekomendasi WHO tentang asupan garam perhari.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucapkan terima kasih pada "The Law Cafe" dalam bahasa Korea, dan secara terbuka merekomendasikan drama tersebut kepada publik. Dengan rekomendasinya, "The Law Cafe" menjadi lebih dikenal oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia.

Kedua, berbagai kata kunci tentang "The Law Cafe" berhasil menjadi trending topic di Twitter sejak penayangan episode perdananya. Frasa "JunghoYuri" muncul di tren teratas di Korea, sedangkan "LeeSeungGi", "TheLawCafeEp2", "The Law Cafe" dll berhasil menjadi trending topic di berbagai negara termasuk Indonesia, Thailand dan Filipina. Hal itu menunjukkan besarnya minat global terjadap drama tersebut.


Ketiga, "The Law Cafe" meraih rating penonton yang luar biasa di chart 2049. Dikenal sebagai poin terpenting dalam dunia periklanan, angka rating pemirsa 2049 menjadi indikator preferensi generasi yang dibidik dan daya saing konten.

Dalam grafik tersebut, peringkat "The Law Cafe" melonjak dari 2,0 persen di episode pertama menjadi 2,7 persen di episode kedua. Artinya, ada lebih banyak orang dari generasi muda yang menonton drama tersebut. Yang tak kalah penting, "The Law Cafe" berhasil menempati peringkat pertama di antara drama Senin - Selasa dengan waktu yanag yang sama.

Sampai Di-Notice Petinggi WHO, Ini Alasan \'The Law Cafe\' Sukses Besar Meski Baru Tayang

Source: Kbizoom

Selain itu, "The Law Cafe" juga menunjukkan hasil yang baik di platform OTT domestik wavve dan Coupang Play. Setelah episode pertamanya dirilis, "The Law Cafe" berhasil menduduki puncak Today's Top 20 dan naik ke posisi pertama di Hot Content Coupang Play. Hal itu membuktikan bahwa "The Law Cafe" berhasil mencapai "All Kill" di pasar OTT sekaligus.

Di samping itu, drama ini juga disorot oleh berbagai artikel media dengan beragam judul menarik. Seperti "Drama Bagimu untuk Melawan Penyakit Senin", "Kelahiran Drama Terbaik", "Chemistry Luar Biasa Lee Seung Gi dan Lee Se Young" dan lain sebagainya.

Pemirsa juga terus memberi beragam ulasan positif seperti "Drama yang bisa kalian tonton tanpa merasa khawatir", "Karya perwakilan Lee Seung Gi" dan "Ratu box office Lee Se Young". Perhatian pemirsa akhirnya tertuju pada apakah "The Law Cafe" akan menulis sejarah baru untuk drama Senin - Selasa.

Mengenai kesuksesan "The Law Cafe", tim produksi berkata, "Berkat tanggapan antusias dari para pemirsa, kami dapat membuat awal yang baik. Terima kasih banyak. Dengan dibukanya 'The Law Cafe', ada banyak episode dan cerita yang akan diungkapkan untuk memberi kalian rasa penyembuhan."

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru