Ernest Prakasa mengaku bingung mengapa masyarakat menjadi heboh saat mengetahui ada pembagian kondom. Ernest Prakasa kemudian menyampaikan fakta penting ini.
- Dessy Novitasari
- Rabu, 28 September 2022 - 10:52 WIB
WowKeren - Ernest Prakasa merupakan sosok yang cukup aktif menanggapi beberapa permasalahan yang terjadi di Indonesia. Seperti baru-baru ini, Ernest Prakasa memberikan tanggapan terkait pembagian kondom yang tengah ramai di perbincangkan publik.
Melalui akun Twitter pribadi, Ernest Prakasa mengaku heran mengapa pembagian kondom di Indonesia akan membuat masyarakat ribut. Padahal, pembagian kondom itu bisa mencegah penyakit infeksi seksual, termasuk HIV.
"Kenapa ya, di Indonesia ini setiap ada pembagian kondom itu langsung jadi ribut. Padahal selain kehamilan, itu bisa mencegah berbagai infeksi seksual termasuk HIV," cuit Ernest Prakasa.
Meski begitu, Ernest Prakasa memahami masyarakat menjadi ribut karena tidak seharusnya orang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. Namun realitanya saat ini, banyak orang melakukan hubungan seksual di luar nikah.
"Emang sihhhh lebih aman lagi kalo ngga ngeseggs sama sekali di luar pernikahan, tapi apa iya realitanya gitu?" ucap Ernest Prakasa.
Akan tetapi, Ernest Prakasa mengungkapkan fakta terkait jumlah kasus HIV di Indonesia. Tak hanya HIV, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa sekitar sepertiga kehamilan di Indonesia ternyata tidak direncanakan.
Selain itu, jumlah orang terinfeksi HIV-AIDS di Indonesia hingga Juni 2022 mencapai 500 ribu lebih. Mengetahui fakta tersebut, Ernest mempertanyakan apakah pendidikan seks masih dianggap tabu saat ini.
"Mindblowing: Menurut WHO, 37,5% kehamilan di Indonesia adalah kehamilan yg tidak direncanakan. Gokil ya, lebih dari sepertiga. Udah gitu kasus HIV sampe Juni 2022 juga udah tembus angka 500 ribuan. Masih yakin pendidikan segggs dan kondom gak penting?" kata Ernest Prakasa.
Menutup keterangannya, Ernest Prakasa berharap agar alat kontrasepsi tidak lagi disalahartikan. "Kontrasepsi harusnya sih jangan dimiskonsepsi, tapi dieksekusi. Anak muda kudu makin pinter lahh. Yuk ah kita saling menjaga biar lebih aman! #KenaliKontrasepsi," pungkas Ernest Prakasa.
(wk/dess)
