Desakan Boikot Lesti Kejora Berujung Pro-Kontra, KPI Sebutkan Alasan Belum Ambil Sikap
WowKeren/Fernando
Selebriti

Akui banjir seruan untuk boikot Lesti Kejora yang mencabut laporan atas dugaan KDRT Rizky Billar namun berujung pro-kontra, terungkap ini alasan sehingga KPI belum mengambil sikap.

WowKeren - Keputusan Lesti Kejora berdamai dan mencabut laporan dugaan KDRT atas sang suami Rizky Billar memacing pro dan kontra di tengah masyarakat. Tak sedikit publik yang menyayangkan sikap Lesti Kejora tersebut. Namun ada juga yang tetap mendukung dan menilainya mengambil langkah yang tepat.

Di sisi lain, imbas dari pencabutan laporan tersebut juga membuat sejumlah pendukung Lesti Kejora kecewa. Bahkan gara-gara hal ini, banyak netizen mendesak KPI untuk memboikot juga Lesti dari layar kaca televisi.

Sebelumnya diketahui jika Rizky Billar sontak terseret usai KPI menyerukan agar pelaku KDRT tak diberi sorotan. Kini saat Lesti mencabut laporannya, namanya pun ikut memancing kekesalan netizen yang kemudian mendesak KPI untuk memboikot sang pedangdut juga.

Kehebohan tersebut dibenarkan oleh Nuning Rodiyah, Komisioner KPI. Ditemui di kantornya, Nuning menyebut jika KPI kebanjiran desakan dari netizen yang meminta agar Rizky Billar dan Lesti sama-sama diboikot. Namun untuk Lesti sendiri terjadi pro kontra yang berimbang antara netizen yang mendukung dan yang mengecam kemunculannya.


"Memang benar, beberapa hari terakhir KPI mendapatkan masukan yang sangat signifikan banyak dari para netizen. Ada dua hal yang disampaikan netizen, yang satu pro yang satu kontra. Ada yang minta boikot Lesti Billar dan ada satu lagi Lesti tetap di hati," ungkap Nuning Rodiyah ditemui WowKeren, Selasa (18/10).

Meski sudah banjir desakan, namun hingga saat ini KPI belum mengambil sikap. Alasan di baliknya pun kini terungkap. Nuning menjelaskan jika KPI tak bisa berat sebelah dalam menentukan keputusan. Terlebih publik sudah pecah pendapat mengenai Lesti di tengah masalah KDRT yang menimpanya saat ini.

"Ini kan ada dua masukan yang kemudian kedua-duanya dipertimbangkan dan diterima oleh KPI. KPI tidak bisa hanya memilih satu sisi saja," ujarnya.

Nuning menjelaskan jika KPI harus bersikap netral. Karena itu segala keputusan dan sikap yang diambil harus benar-benar dipertimbangkan dengan kembali bercermin pada kepentingan masyarakat luas.

"KPI harus berada di posisi netral, KPI harus kemudian mengambil suatu kebijakan yaitu harus kembali berbasis pada kepentingan publik," pungkasnya.

(wk/sept)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait