8 Fakta Menarik 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' yang Borong Nominasi di FFI 2022
Film

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" telah mengantongi jumlah nominasi terbanyak untuk bersaing di FFI 2022 November mendatang. Berikut sederet fakta menariknya.

WowKeren - Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2022 telah mengumumkan daftar lengkap nominasinya. Pengumuman itu disampaikan di depan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (22/10). Sementara itu, malam puncak anugerah Piala Citra FFI 2022 sendiri rencananya akan digelar pada 22 November mendatang.

FFI 2022 kali ini mengusung tema "Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa" dengan nominasi dibacakan oleh tiga duta FFI yakni Prilly Latuconsina, Shenina Cinnamon, dan Cut Mini. Ada 22 kategori nominasi yang akan bersaing untuk mendapatkan penghargaan di acara bergengsi tersebut. Untuk tahun 2022 ini, film-film yang masuk ke daftar nominasi tak hanya berasal dari film yang tayang di bsiokop namun juga dari layanan over-the top (OTT) dan festival film internasional.


Berbicara mengenai nominasi, ada satu film yang cukup menjadi sorotan lantaran banyaknya jumlah nominasi yang dikantonginya. "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berhasil mengantongi sejumlah nominasi mengalahkan film-film lainnya.

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" merupakan film drama aksi besutan Edwin yang diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan dengan judul yang sama. Film ini telah dirilis pada Desember lalu yang menceritakan kisah seorang jagoan tak takut mati bernama Ajo Kawir, dimana keinginannya yang kuat untuk bertarung didorong oleh satu rahasia besar dalam dirinya.

Selain itu, ada sejumlah fakta menarik yang bisa disimak dari film ini. Untuk itu melalui artikel ini tim WowKeren ingin mengajak pembaca untuk mengetahui fakta-fakta dari "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Berikut ulasan lengkapnya.

(wk/zodi)

1. Kantongi 12 Nominasi


Kantongi 12 Nominasi
Instagram/sepertidendamfilm

Kategori dan jajaran nominasi telah diumumkan oleh Komite FFI 2022 pada Sabtu (22/10). "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berhasil mengantongi 12 di antaranya sehingga membuat film ini menjadi film peraih kategori terbanyak. Edwin berhasil masuk ke jajaran nominasi untuk kategori Sutradara Terbaik.

Selain itu, film ini juga berhasil masuk ke beberapa nominasi lainnya termasuk untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Penata Musik Terbaik, Penata Busana Terbaik, hingga Penata Rias Terbaik. "Terima kasih atas dukungan semua pihak untuk Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas," kata mereka lewat Instagram.

2. Pakai Bahasa Baku untuk Menyesuaikan Latar Waktu Film


Pakai Bahasa Baku untuk Menyesuaikan Latar Waktu Film
Palari Films

Film ini mengambil latar waktu zaman dulu yakni antara tahun 1980-1990an. Untuk mendukung hal tersebut, maka bahasa yang digunakan dalam film ini adalah bahasa baku. Sebagaimana diketahui, penggunaan bahasa baku jarang digunakan oleh anak muda zaman sekarang yang lebih memilih untuk memakai bahasa gaul.

Meski begitu, salah satu pemerannya, Reza Rahadian, mengaku tak begitu kesulitan untuk memakai bahasa baku sehingga hal itu membantunya untuk menghidupkan peran. "Kalau soal pendekatan karakter berarti bahasa dulu ya, dari bahasanya saya merasa cukup beruntung bahwa keterlibatan di panggung teater itu memberikan pelajaran," ujarnya.

3. Dibintangi Artis Papan Atas Termasuk Reza Rahadian


Dibintangi Artis Papan Atas Termasuk Reza Rahadian
Instagram/netflixid

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" dibintangi oleh para pemeran papan atas yang wajahnya sudah tak asing lagi di dunia perfilman Tanah Air. Beberapa di antaranya seperti Marthino Lio yang memerankan karakter Ajo Kawir, Ladya Cheryl sebagai Iteung, Ratu Felisha sebagai Jelita, hingga Reza Rahadian sebagai Budi Baik.

Sang sutradara disebut Reza turut memberikan arahan selama proses syuting. Misalnya mengenai sifat khas karakter seperti apa yang dimunculkan, hingga gerak-geriknya. "Selebihnya ya tentu berdiskusi dengan Mas Edwin bagaimana secara karakter, kekhasan apa yang ingin dimunculkan, perangainya seperti apa, laku geraknya juga," kata Reza.

4. Syuting Pakai Film Analog 16mm


Syuting Pakai Film Analog 16mm
Instagram/palarifilms

Film ini berhasil diangkat ke layar lebar dengan menggunakan film analog 16mm. Hal ini pun bukan tanpa alasan. Edwin mengatakan jika keputusan itu diambil sebagai pembelajaran bagi para kru yang terlibat. "Ini medium tempat kita belajar yang harusnya juga jadi pilihan kita. Saya senang sekali dan beruntung karena didukung," katanya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, sang sinematografer Akiko Ashizawa mengatakan jika mulanya syuting rencananya menggunakan seluloid 35mm. Namun menurutnya, dengan sifat film seluloid 16mm maka bisa menciptakan dunia yang ingin ditampilkan dalam film. "Namun setelah membaca skenario dan mengerti arah ceritanya, saya merasa film seluloid 16mm lebih cocok," ujarnya.

5. Raih Penghargaan Internasional


Raih Penghargaan Internasional
Instagram/sepertidendamfilm

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" telah berhasil membawa pulang piala Golden Leopard yang digelar di Locarno International Film festival 2021 lalu. Hal itu membuat Edwin sebagai orang Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard. "Penghargaan ini juga akan saya ingat sebagai perayaan atas keberagaman yang ada dalam sinema Asia Tenggara," kata Edwin.

Lebih jauh, ia mengatakan jika penghargaan itu merupakan bentuk kemenangan atas kecintaan terhadap pengalaman sinema. Edwin berharap jika ke depannya film-film di Asia Tenggara akan bisa dipenuhi dengan keberagaman rasa dan menyuarakan perlawanan terhadap hal-hal yang mengikis kemanusiaan.

6. Judul Terinspirasi dari Tulisan di Belakang Truk


Judul Terinspirasi dari Tulisan di Belakang Truk
Instagram/palarifilms

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" adalah salah satu dari film Tanah Air yang didaptasi dari novel. Penulis novel, Eka Kurniawan, bahkan tak pernah menyangka jika karyanya itu akan diangkat ke layar lebar. Dalam pengakuannya, Eka secara blak-blakan mengatakan jika judul yang dipilihnya itu terinspirasi dari tulisan-tulisan yang kerap ditulis di bagian belakang truk.

"Novel ini, meskipun judulnya terinspirasi dari apa namanya tulisan-tulisan di bak truk gitu, sejak awal saya membayangkan harus ada kata dendamnya gitu," katanya. Mulanya, judul yang ia pilih masih kental dengan cerita rakyat namun setelah dibaca ulang, ia pun memutuskan untuk mengubahnya. "Ternyata novel ini sedikit lebih serius dari lelucon-lelucon semacam itu," katanya.

7. Angkat Isu yang Terjadi di Tengah Masyarakat


Angkat Isu yang Terjadi di Tengah Masyarakat
Palari Films

Bukan tanpa alasan "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" menuai banyak pujian. Film garapan Edwin ini boleh dibilang berani. Pasalnya, film ini mampu menghadirkan isu-isu sensitif yang belum banyak dibahas dalam film-film Indonesia. Seperti maskulinitas toksik, kekerasan seksual, hingga praktik penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam film berdurasi 114 menit tersebut, pemirsa dapat melihat stigma bahwa pria harus selalu menjadi yang lebih kuat. Yang mana, hal itu membuat pria yang memiliki kekurangan akan selalu berusaha untuk menutupinya agar tetap terlihat jantan. Penggambaran ini dapat dilihat pada karakter Ajo yang diperankan Marthino Lio.

8. Masuk 25 Besar Film Terbaik ASEAN 2021


Masuk 25 Besar Film Terbaik ASEAN 2021
Instagram/sepertidendamfilm

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" telah berhasil menembus 25 besar jajaran film terbaik se-Asia Tenggara pada tahun 2021 lalu. Film ini bersanding dengan sederet film-film bagus lainnya seperti "The Story of Southern Islet" dari Malaysia, "Whether the Weather is Fine" dari Filipina, hingga film mencekam "The Medium" dari Thailand.

Selain berhasil terjaring masuk ke dalam The 25 Best ASEAN Films of 2021, "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga menjadi satu-satunya film yang mewakili Indonesia di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2021. Tak hanya itu, film ini juga masuk ke dalam The 25 Best Asian Films of 2021 bersama dengan film seperti "Escape from Mogadishu" dari Korea Selatan.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait