Prilly Latuconsina Hadapi Satu Kesulitan Saat Jadi Dosen Praktisi di UGM
Instagram/prillylatuconsina96
Selebriti

Jadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prilly Latuconsina tak segan membagikan satu kesusahan yang harus ia hadapi dari profesi baru yang sedang dijalaninya ini.

WowKeren - Prilly Latuconsina merupakan salah satu artis Indonesia muda yang tak hanya sukses di bidang karier namun juga sangat mementingkan pendidikan di sela kesibukannya. Tak heran jika Prilly kerap membuat kagum dan menjadi panutan dari banyak kaum muda. Terlebih belakangan ini Prilly dipercaya untuk menjalani sebuah profesi baru yakni menjadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Prilly diketahui mulai mengajar sejak bulan September lalu. Banyak video keseruan Prilly sebagai dosen pun menuai respons decak kagum dari publik. Sementara itu Prilly sendiri menjadi dosen praktisi dan mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di UGM.

Baru-baru ini Prilly tak segan berbagi cerita mengenai profesi baru yang sedang dijalaninya ini. Termasuk ia menjelaskan terkait kajian baru di Universitas Gadjah Mada tersebut yang menjadi fokusnya saat ini.

"Aku kan konsentrasinya tetap dibidang komunikasi, terus di UGM itu ada kajian baru, baru 5 atau sekitar 7 tahun, namanya kajian selebritas jadi kita mempelajari tentang branding, media, status selebritas gitu," ujar Prilly Latuconsina kepada rekan media di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Selasa (7/11).

Berbeda dari profesinya sebagai seorang artis, menjadi dosen praktisi tentu memberikan tantangan tersendiri. Hal itu pun tak dipungkiri oleh Prilly Latuconsina.


Aktris 26 tahun ini tak segan membagikan satu kesulitan yang dihadapinya saat menjadi dosen praktisi. Kesulitan itu rupanya adalah saat ia harus menyiapkan materi pembelajaran. Pasalnya sebagai dosen, ia tentu harus membagikan materi yang benar-benar berdasar dan tidak sembarangan.

"Bikin materinya susah, jadi kita nggak cuma sekedar mengajar aja, tapi ya materinya harus bener-bener dilandasi oleh teori yang benar, jurnal yang benar," jelas Prilly terkait tantangan yang dihadapinya.

Prilly akan menyiapkan materi dengan banyak membaca jurnal. Dari hasil tersebut, ia kemudian menggabungkan dengan pengalaman pribadi yang nantinya akan ia sampaikan di dalam kelas.

"Aku untuk bikin materinya aku baca jurnal dulu, terus gimana hasil dari baca jurnal dan apa yang aku alami, itu dijadikan satu materi gitu," lanjutnya.

Selain soal materi, Prilly juga harus siap dihadapkan dengan para mahasiswa yang begitu kritis dengan pembelajaran yang sedang mereka bahas bersama-sama. "Karena aku kan dosen praktisi, kadang-kadang mahasiswa itu nggak cuma pengen tahu materinya doang, tapi pengen tahu bagaimana meng-apply teori itu di lapangan kerja kan," ungkap Prilly.

Namun Prilly menjelaskan jika materi yang ia buat juga didiskusikan bersama dengan para dosen di UGM. Pengalaman ini pun menjadi sebuah hal yang berharga dan seru bagi Prilly lantaran bisa banyak bertukar pikiran. Prilly berseloroh jika hal tersebut membuatnya merasa seperti duduk di bangku kuliah lagi.

(wk/sept)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru