1. Dibesarkan Tanpa Sosok Ayah Sejak Kecil

Sejak usia enam bulan, Reza sudah hidup tanpa sosok ayah. Dibesarkan oleh ibu tunggal, Reza mengaku bahwa ibunya berperan dengan sangat luar biasa baik sebagai orang tua. Namun sebenarnya, Reza juga tidak tahu secara pasti apakah ayahnya masih hidup atau sudah meninggal. "Gau enggak punya gambaran sama sekali, hanya dari cerita ibu gue," katanya saat mengobrol bersama Daniel Mananta.

Reza sangat mengagumi sosok ibunya yang menurutnya sangat tangguh. Dari ibunya, Reza belajar banyak pendidikan luar biasa mengenai empati, perjuangan, dan sebagainya. "Dia itu single fighter gila banget, dia berjuang anaknya dua," katanya melanjutkan. Dikatakan Reza, sang ibu adalah sosok yang kuat dan tidak pernah memperlihatkan kesedihan di depan anak-anaknya.

2. Hidup Berdua dengan Sang Ibu

Bintang "Habibie & Ainun lebih jauh mengatakan jika meski usianya masih sangat muda kala itu, ia sudah berbicara mengenai persoalan dewasa dengan ibunya seperti masalah keuangan. "Karena kita cuma berdua, ibu gue sangat terbuka tentang segalanya," kata Reza. Reza mengenang bahwa sang ibu sama sekali tidak pernah mengajarkan kebencian tentang ayahnya.

"Dia gak pernah sama sekali menjelekkan bokap. Di hanya bilang 'papa pergi meninggalkan mama waktu itu tapi ya itu pilihannya dia mama hormati aja' udah hanya itu yang dari kecil gua tahu," jelas Reza. Pengalaman hidup bersama ibunya membuat Reza belajar banyak hal seperti daya juang dan tidak self blaming. Sementara itu, Reza memiliki seorang adik yang berjarak 13 tahun.

3. Jadi Tulang Punggung Sejak Remaja

Tak lama setelah adiknya lahir, keluarga kecil Reza diterpa ujian yang lebih berat karena ibunya kehilangan pekerjaan. Sehingga, Reza yang waktu itu masih berusia remaja sudah harus menjadi tulang punggung keluarga. "Itu kayak sesuatu yang 'apa yang harus gue lakuin'," kata Reza. Ia pun melakukan pekerjaan apapun untuk membantu ibunya.

Tak hanya menjual karpet keliling, Reza juga mengajar sebagai guru Bahasa Inggris. "Macem-macem lah waktu itu ya jualan karpet kek, apa-apa lah apapun yang bisa menghasilkan uang, ngajar termasuk salah satunya," kata Reza. Ia juga pernah bekerja sebagai seorang pelayan di kafe. Namun sekarang, Reza bahkan sudah bisa menguliahkan sang adik di luar negeri.

4. Sempat Ingin Menjadi Pilot

Awal mula Reza bisa masuk ke dunia hiburan adalah melalui majalah Aneka Yes di usia 16 tahun. Sebelum menjadi model majalah di tahun 2004, ia sempat mencoba peruntungan sebagai perenang namun gagal. Ia juga sebenarnya ingin mendaftar ke sekolah pilot namun karena biaya yang sangat mahal sehingga Reza pun mengurungkan niatnya.

"Waktu gue ikutan Aneka Yes, gue gak kepikiran apa-apa, yang ada di kepala gue adalah gue suka akting, baru suka aja dan sepertinya waktu itu dapet infonya kalau Aneka Yes adalah wadah yang tepat," katanya. Oleh sebab itu, Reza berpikir bahwa dari sana dirinya mungkin bisa mendapatkan agen atau manager yang bisa menampungnya.

5. Ditolak di Dunia Hiburan Karena Fisik

Setelah berhasil masuk ke Aneka Yes, Reza mengakui memang ada manager yang mencoba untuk memberinya peluang namun sayang hal itu tak berjalan lancar karena kondisi fisik bintang "My Lecturer My Husband" itu yang dianggap tidak menjual. "Dia sempet bawa gue ke beberapa PH, iklan, segala macem tapi abis itu secara jujur dia bilang 'Maaf Rez mungkin jalan lu gak di sini'," jelasnya.

Reza pun masih sangat mengingat momen itu yang berlangsung di bajaj. "Banyak komplain soal jerawatan, fisiknya kurang tinggi, semuanya tentang fisik," kata Reza. Sebagai seseorang yang tidak mungkin pergi ke dokter kulit karena kondisi finansial, Reza pun sempat bingung. Mau tidak mau, Reza harus bersabar menerima keputusan pahit itu dan tetap berusaha.

6. Suka Dunia Akting Sejak Muda

Meski harus menerima kenyataan pahit, namun nyatanya Reza tak putus asa untuk mengejar impiannya di dunia akting. Hal itu lantaran dirinya memang suka melihat film dan penampilan seseorang dalam sebuah film. "Gue kalau nonton sesuatu lumayan kritis sama permormance-nya, gak tau dateng dari mana," kata Reza.

Ketertarikan itulah yang membuat Reza yakin bahwa ditolak di satu orang bukan berarti akhir dari segalanya. Sehingga dia pun mencoba lagi seorang diri. Dia mencoba mengirim foto dan segala sesuatunya ke PH-PH. Usahanya pun membuahkan hasil. "Dapetlah gue calling-an gue casting segala macem. Itulah proyek pertama gue," katanya.

7. Memantapkan Diri Jadi Aktor

Untuk mendapatkan proyek pertama itu juga tidak mudah, Reza harus melalui satu tahun casting untuk mendapatkan peran pembantu. "Jadi orang buta. Nama karakternya lupa siapa. Supporting sih tapi lumayan lah di satu episode itu gue dapat sekitar 14-20 scene maksimal," cerita Reza kepada Daniel.

Lebih jauh, ia bercerita bahwa dirinya bertemu dengan sutradara hebat, yang kemudian mendorongnya untuk memantapkan diri menekuni jalan sebagai seorang aktor. Kala itu, sang sutradara mengakui jika Reza memiliki bakat dan ia memiliki pilihan untuk mengasah kemampuan itu menjadi seorang bintang atau aktor.

8. Cinta Seni Peran dari Panggung Teater

Kecintaan Reza terhadap dunia akting berawal dari panggung teater. Saat mengobrol bersama Enzy Storia, ia mengatakan jika dirinya pertama kali mendapat kesempatan main di teater di usia 14-15 tahun di Kalimantan Timur. Dari situlah ia kemudian menemukan bahwa teater menyenangkan.

Saat pertama kali terjun ke dunia akting, Reza mengaku tidak banyak tahu tentang istilah-istilah di dalamnya. "Jadi emang kalau ditanya prosesnya lebih banyak dari pengalaman, learning by doing, nggak bener-benar yang sekolah formal seni peran gitu," kata Reza. Ia juga kemudian menyadari bahwa ruang eksplorasi di sinetron tidak begitu besar.

9. Terjun ke Layar Lebar

Reza yang selalu bersyukur dan berpikir positif tidak mau menyia-nyiakan kesempatan apa pun yang datang. Oleh sebab itu ketika ia mendapat kesempatan ia segera mengambilnya tanpa pikir panjang. "Kesempatan ada di depan mata dan casting dan terus dapet, itu euforianya luar biasa," kata Reza.

Reza pun tidak memilih-milih peran. "Jadi enggak ada tuh istilah kayak picky mau milih-milih film, siapa aku mau milih-milih film, " katanya. Ia percaya bahwa satu kesempatan akan membawa pada kesempatan berikutnya jika dijalani dengan baik. Oleh sebab itu, ia berusaha ikhlas dan tulus dalam menjalaninya. "Nggak usah di-judge bahwa ini filmnya biasa aja ah ini gini," lanjutnya.

10. Dari Film Satu ke Film Lain

Reza selalu konsisten dalam menjalani perannya. Seiring berjalannya waktu, ia pun mendapat casting yang berbeda. "Dan bener itu akhirnya membawa pelan-pelan dapet casting yang berbeda. Oh dapet drama nih, wah dapet drama Mas Hanung (Bramantyo) lagi, kan," kata Reza yang menambahkan bahwa itu yang kemudian menjadi turning point baginya.

Namun, Reza tidak langsung terjun ke proyek "Perempuan Berkalung Sorban" melainkan diminta terlebih dahulu untuk syuting video klip sebagai bahan pertimbangan. "Karena karakter yang ada di video klip dan film hampir sama, Pak Hanung mau coba dulu nih tepat nggak nih dikasih ke dia," katanya melanjutkan.

11. Mendapat Kepercayaan yang Meningkat

Bagi Reza, "Perempuan Berkalung Sorban" adalah film yang membawa perubahan besar dalam kariernya. Sebab sejak saat itu, ia mulai mendapat kepercayaan untuk membintangi film-film dengan skenario yang lebih serius. "Dari film itulah lahir film-film berikut yang memang mungkin lebih serius," ujar aktor yang juga pernah mengisi suara di film sejarah "Battle of Surabaya" tersebut.

"Kepercayaan orang-orang film sama aku mulai meningkat. Mulai ada sutradara atau penulis skenario yang mempercayakan skrip yang lebih serius," lanjutnya lagi. Meski begitu, ada juga film-film yang gagal dibintanginya setelah melakukan casting. Namun, Reza selalu berpikiran positif bahwa kegagalan demi kegagalan akan membawa ke titik terang.

Nah, itulah tadi sederet perjalanan hidup Reza Rahadian. Kemampuannya di dunia akting telah membuatnya mengantongi banyak penghargaan dan nominasi. Dari sini kita belajar, bahwa kegagalan bisa membawa pada kesuksesan jika dibarengi dengan usaha keras.