Para penggemar online membahas 'kesalahan' besar-besaran terhadap bakat Red Velvet, juga menyebutkan perlakuan buruk yang dilakukan EXO, yang telah didokumentasikan dengan baik.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Sabtu, 16 September 2023 - 23:00 WIB
WowKeren - Bicara soal perusahaan hiburan K-Pop, tidak ada keraguan bahwa SM Entertainment adalah salah satu agensi pertama yang terlintas dalam pikiran. Pertama kali didirikan pada tahun 1995 oleh Lee Soo Man, agensi yang disebut sebagai pemimpin Hallyu Wave ini dinilai telah menyabotase grupnya sendiri.
Selama bertahun-tahun, SM Entertainment telah mendebutkan beberapa grup termasuk Red Velvet. Meskipun grup ini mendapatkan popularitas yang sangat besar dengan menjadi girl grup K-Pop pertama yang mencapai 2 juta pendengar bulanan di Spotify, penggemar selalu merasa SM gagal dalam mempromosikan grup tersebut.
Misalnya, pada lebih dari satu kesempatan, album fisik Red Velvet mengalami masalah stok, dan penggemar tidak puas dengan promosi SM. Penggemar yang marah bahkan mengirimkan kepercayaan protes kepada agensi untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas fakta bahwa Red Velvet hanya merilis dua album studio dalam hampir satu dekade sejarah mereka.
Baru-baru ini, para penggemar kecewa sekaligus marah karena Irene dikabarkan tidak akan memperbarui kontraknya dengan label tersebut, meskipun ada dugaan upaya SM untuk "memaksa" pemilik nama asli Bae Joohyun itu melakukan hal tersebut.
Para penggemar online membahas "kesalahan" besar-besaran terhadap bakat Red Velvet, juga menyebutkan perlakuan buruk yang dilakukan EXO, yang telah didokumentasikan dengan baik.
Salah satu penggemar menunjukkan bahwa salah urus mungkin dilakukan dengan sengaja oleh SM Entertainment untuk menghindari grup tersebut mendapatkan popularitas terlalu banyak, merujuk pada tuntutan hukum mantan member TVXQ, Jaejoong, Junsu, dan Yoochun.
Menurut penggemar, tujuannya adalah untuk menjaga agar grup tidak menjadi cukup besar untuk meninggalkan agensi meskipun dianiaya. Penggemar berkomentar, "Mereka (SM) menyia-nyiakan bakat dan potensi mereka."
(wk/dewi)