Jadi Wanita Tertua di Dunia, Nenek Ini Malah Sebut Hidupnya Hukuman Tuhan
Dailymail
SerbaSerbi

Menjelang ulang tahun ke-129, Koku Istambulova diyakini telah ikut menyaksikan berbagai peristiwa mengerikan sepanjang hidupnya.

WowKeren - Punya umur yang panjang seringkali jadi dambaan setiap orang. Terbukti kan kalau di berbagai perayaan ulang tahun doanya selalu semoga panjang umur?

Akan tetapi, hal berbeda dirasakan oleh seorang nenek di Chechnya. Di umurnya yang menjelang 129 tahun ini, ia malah mengatakan bahwa hidupnya selama ini seperti sebuah hukuman Tuhan. Wah, memangnya kenapa ya?

Koku Istambulova merupakan seorang wanita Rusia yang kini tinggal di Chechnya. Ia diklaim menjadi orang tertua di dunia. Akan tetapi, Koku mengatakan bahwa ulang tahunnya yang ke 129 kelak hanya merupakan sebuah 'hukuman'.

Koku menyatakan bahwa ia tidak pernah memiliki satu hari bahagia pun di sepanjang hidupnya. Ia pun tidak tahu bagaimana bisa ia hidup sampai sekarang. Wanita yang menghindari daging tapi menyukai susu fermentasi ini percaya bahwa semua ini merupakan kehendak Tuhan bahwa ia akan berulang tahun sampai ke 129 tahun.

Klaim menjadi wanita tertua di dunia ini ditetapkan oleh pemerintah Rusia. Ketetapan tersebut didasarkan pada paspor internalnya yang menunjukkan tanggal lahir Koku, yakni 1 Juni 1889.

Jadi Wanita Tertua di Dunia, Nenek Ini Malah Sebut Hidupnya Hukuman Tuhan

Dailymail


Jika umur tersebut benar, maka Koku sudah berusia 27 tahun ketika Revolusi Rusia menggulingkan Tsar Nicholas II. Ia juga sudah berumur 55 tahun ketika Perang Dunia II berakhir. Koku memasuki umur 102 tahun ketika Uni Soviet runtuh satu generasi yang lalu.

Sepertinya, melewati berbagai macam peristiwa "mengerikan" inilah yang menjadi alasan Koku menyebut hidupnya sebagai hukuman Tuhan. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana tank Jerman Nazi "menakutkan" yang lewat di depan rumah keluarganya. Dia kemudian dideportasi bersama seluruh keluarganya karena diduga terlibat dengan Nazi.

Saat ditanya mengenai apa rahasia Koku bisa hidup lama, ia hanya mengatakan bahwa ini semua merupakan kehendak Tuhan. "Itu kehendak Tuhan. Saya tidak melakukan apapun untuk mewujudkannya," ungkap Koku dilansir Dailymail pada Kamis (17/5).

Koku juga mengaku bahwa ia tidak pernah memiliki satu hari yang bahagia. Selama ini semua harinya selalu dihabiskan dengan bekerja keras. Ia merasa karunia umur yang panjang ini sebagai hukuman.

"Aku belum memiliki satu hari bahagia dalam hidupku. Aku selalu bekerja keras, menggali di kebun," ujar Koku. "Aku lelah. Panjang umur bukanlah karunia Tuhan bagi saya, tetapi sebuah hukuman."

Selama ia hidup, Koku sudah kehilangan banyak sanak keluarga dan juga anaknya sendiri. Satu-satunya anaknya yang masih menemaninya selama ini, Tamara, meninggal dunia lima tahun yang lalu. Tamara meninggal pada usianya yang ke-104 tahun.

"Melihat kembali hidupku yang tidak bahagia, aku berharap aku mati ketika aku masih muda," lanjut Koku. "Aku bekerja sepanjang hidupku. Aku tidak punya waktu untuk istirahat."

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait