Hanung Bramantyo Bantah 'The Gift' Film 'Balas Dendam' ke 'Benyamin Biang Kerok'
Film

Film 'Benyamin Biang Kerok' mendapat kontroversi seputar hak cipta sehingga disinyalir mempengaruhi jumlah penontonnya.

WowKeren - Hanung Bramantyo adalah sutradara film "The Gift (2017)" yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Ayushita. Kisah dalam film ini cukup menyentuh hati para penontonnya karena mengangkat perjuangan seorang wanita bernama Tiana (Ayushita) dan pria tun netra yang diperankan sangat baik oleh Reza Rahadian. Film ini pun banyak dinantikan oleh para penggemar Reza dan Ayushita, sekaligus plot cerita menarik menjadikan "The Gift" sebagai salah satu film yang dinantikan.

Karena "The Gift" mendapat sambutan baik dibanding film yang diarahkannya sebelumnya, "Benyamin: Biang Kerok", maka "The Gift" disebut-sebut ajang "balas dendam" Hanung Bramantyo. Seperti yang diberitakan sebelumnya, film "Benyamin Biang Kerok" sempat menuai kontroversi lantaran persoalan kasus hak cipta antara Falcon Pictures dengan pnulis skenario film "Biang Kerok" tahun 1972, Syamsul Fuad. Perseteruan itu sempat disebut ikut mempengaruhi jumlah penonton yang tidak memenuhi target.


Ditanya mengenai aksi "balas dendam" di film "The Gift" ini, Hanung Bramantyo hanya menjawab singkat. "Emangnya tinju ya balas dendam hahaha," jawab Hanung saat jumpa pers di Epicentrum XXI, Epiwalk, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Mei. Tidak ingin pemberitaan menjadi lebar, Hanung pun menjelaskan jika film yang diproduksi Seven Sunday Films itu ternyata sudah dibuat setahun yang lalu sebelum "Benyamin Biang Kerok". Meski diproduksi lebih dulu, tapi "The Gift" harus mengantre dulu untuk tayang di bioskop untuk beberapa alasan.

"Syutingnya setahun yang lalu. Saya tidak terpikir akan diajak bikin film 'Benyamin Biang Kerok' oleh Falcon. Karena mungkin ini tayangnya ngantre, karena antrean panjang sekali, jadilah baru tayang setahun," jelas Hanung Bramantyo. "Jadinya ya sebelum Benyamin sebetulnya. Nggak ada ajang balas dendam."

"Temen-temen pasti tahu lah ya kalau film dikerjakan dengan sepenuh hati (gimana hasilnya). Kalau saya ngerti makanya plong," lanjut Hanung Bramantyo. "Beda sama 'Benyamin Biang Kerok' yang masih nggak tahu apa yang mau dimasak. Karena saya sekolah film, terlalu banyak berteori ya," pungkasnya.

(wk/dian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru