Bukan Karena Digigit Tikus, Misteri Kenapa Keju Swiss Berlubang Terkuak
Pearl Valley Cheese
SerbaSerbi

Lubang pada keju Swiss yang selama ini dipercaya timbul akibat reaksi bakteri ternyata timbul karena sebuah alasan sederhana, apa itu?

WowKeren - Kamu penggemar keju? Berarti sudah tahu dong ciri khas apa yang ada dalam keju Swiss? Yap, keju Swiss yang terkenal di dunia tersebut memiliki ciri-ciri yang khas, yakni berwarna kuning pucat, mengandung sedikit rasa kacang, dan memiliki banyak lubang sebagai teksturnya.

Keju Swiss yang memiliki banyak lubang tersebut merupakan jenis keju Emmental. Konon katanya, lubang-lubang pada keju tersebut muncul pada zaman pertengahan ketika para pembuat keju Swiss memproduksi keju dengan berat hingga 90 kilogram. Ini merupakan sebuah trik untuk mengakali pajak yang dipungut berdasarkan jumlah keju yang akan dibawa ke pasar kota.

Menariknya, ketika keju-keju besar tersebut mulai disimpan di gua-gua pegunungan yang hangat untuk diawetkan, lubang-lubang besar mulai bermunculan di keju tersebut. Sementara itu, beberapa cerita anak-anak pun menyebutkan bahwa lubang-lubang di keju Swiss berasal dari tikus-tikus yang menggigiti roda-roda keju berukuran raksasa tersebut.


Setelah lama menjadi misteri, akhirnya terkuak alasan mengapa keju Swiss yang berlubang-lubang. Selama ini, lubang-lubang tersebut dipercaya timbul akibat reaksi dari bakteri yang terbentuk selama proses penuaan keju. Namun, baru-baru ini, lubang-lubang dalam keju Swiss tersebut dipercaya timbul akibat teori jerami.

Benar, jerami merupakan alasan di balik lubang-lubang yang muncul pada keju Swiss. Agroscope, sebuah lembaga pertanian Swiss, percaya bahwa setitik jerami kecil bertanggung jawab atas lubang-lubang yang ada pada keju Swiss. Ketika keju dibuat di lumbung menggunakan ember, ada kemungkinan partikel jerami masuk ke dalam ember susu yang merupakan bahan baku keju tersebut. Kemudian, partikel jerami tersebut menyebabkan lubang yang terus membesar seiring bertambahnya usia keju.

Para peneliti sampai pada kesimpulan ini saat mereka mencoba menambahakn sedikit debu dari jerami ke dalam susu. Mereka kemudian membuatnya menjadi keju dan membiarkannya selama 130 hari. Melihat hasil tersebut, komunitas pembuat keju percaya bahwa jerami telah menjadi penyebab lubang-lubang ini muncul, dan mereka pun telah mendapatkan bukti ilmiah.

Sebelumnya, selama bertahun-tahun, orang-orang memercayai bahwa lubang-lubang pada keju Swiss ini disebabkan oleh bakteri yang ada selama proses pembuatan keju. Hal itu dikemukakan seorang ilmuwan Amerika, William Clark sejak tahun 1917. Sekarang kita tahu bahwa lubang-lubang yang dalam industri keju dikenal sebagai "mata" keju ini terbentuk akibat jerami yang ikut masuk dalam ember penampung susu.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru