Nikita Mirzani kabarnya menggugat cerai Dipo Latief lantaran merasa tidak dihargai sebagai istri.
- Eva Ayu Rahmawati
- Senin, 16 Juli 2018 - 15:04 WIB
WowKeren - Artis kontroversial Nikita Mirzani kembali membuat publik heboh. Usai keputusannya untuk berhijab, Nikita baru saja dikabarkan menggugat cerai sang suami, Dipo Latief. Sebelumnya, Nikita dikabarkan menikah secara siri dengan Dipo pada Februari 2018 lalu.
Akan tetapi, Nikita sempat beberapa kali menuliskan pesan yang terkesan menyindir Dipo. Seperti kalimat yang menyiratkan Nikita sedang menanti pria baik baru-baru ini. Publik pun menduga bahwa Nikita dan Dipo sedang bermasalah setelah melihat tulisan tersebut.
Tak ayal, Nikita mengajukan sidang isbat nikah dan cerai dengan Dipo di Pengadilan Negeri Agama Jakarta Selatan, pada Senin (16/7). Nikita yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, menjelaskan bahwa sikap Dipo yang kasar membuatnya ingin bercerai.
"Nikita merasa Dipo tidak patut sebagai imam, dalam rumah tangga kan laki-laki harus jadi imam dan kepala rumah tangga," ujar Fahmi melalui detikHot, pada Senin (16/7). "Tapi kalau tidak bisa mau gimana? Itu adalah inti utama, Nikita merasa Dipo tak menghargai dia, kasar."
Selain itu, Fahmi membeberkan bahwa Nikita dan Dipo sudah sebulan pisah rumah. Fahmi megungkapkan bahwa kliennya dan Dipo mulai bertengkar hebat sejak Juni lalu.
"Oh udah lama kalau pisah rumah udah dari bulan Juni," ungkap Fahmi. "Fokus saya mulai kapan perselisihan yang paling dahsyat. Perselisihan paling dahsyat itu di bulan Juni."
Lebih lanjut, Fahmi menjelasksan bahwa Nikita sudah mencoba bertahan dengan sikap Dipo. Artis berusia 32 tahun tersebut pun masih memiliki harapan bahwa Dipo bisa berubah. Sayangnya, harapan Nikita tersebut tampaknya tidak terjadi.
"Dari awal itu sudah terjadi persoalan ya, terus dia (Nikita) bertahan satu minggu dua minggu ini. Wah, kan sudah mendekati minggu ketiga. Nah, dia mencoba untuk bertahan," papar Fahmi. "Siapa tahu manusia itu kan berubah sikap bisa menempatkan wanita pada tempatnya, bisa menempatkan seorang wanita sebagai istri. Tapi harapan itu sudah tidak mungkin lagi."
(wk/evaa)
