Bawaslu Akan Awasi Acara Salat Jumat Prabowo di Semarang yang Sempat Ditolak
Nasional

Tak hanya pihak Prabowo, Bawaslu juga mengawasi aktivitas kampanye kubu Jokowi yang berpotensi melakukan pelanggaran.

WowKeren - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan melakukan pengawasan terhadap rencana salat Jumat Prabowo Subianto di Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman). Seperti diketahui, takmir masjid tersebut KH Hanief Ismail menyampaikan keberatannya terkait rencana Prabowo untuk melaksanakan salat Jumat di sana lantaran dianggap membawa unsur politik.

Bawaslu menyampaikan bawa mereka akan menerjunkan personel pada Jumat (15/2) siang. "Sudah otomatis di sana akan dilakukan pengawasan oleh (Bawaslu) daerah," ucap Abhan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Langkah tersebut dilakukan Bawaslu untuk merespons opini di masyarakat. Tak hanya pihak Prabowo, Bawaslu juga mengawasi aktivitas kampanye kubu Joko Widodo yang berpotensi melakukan pelanggaran.

Abhan menerangkan bahwa Bawaslu Jawa Tengah sedang menelusuri kebenaran pamflet yang disebarkan terkait salat Jumat bersama Prabowo. "Kami sedang minta kepada Bawaslu provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pengkajian lebih lanjut dengan data-data yang diperoleh," katanya.


Sementara itu, Komisioner mengingatkan, beribadah di tempat ibadah merupakan hak asasi warga negara Indonesia yang dijamin undang-undang. Namun, Pasal 280 ayat 1 huruf h Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum melarang menggunakan tempat ibadah untuk berkampanye.

"Tidak boleh berkampanye. Berkampanye itu kan ada unsur-unsur kampanye," ucap Wahyu. "Beribadah boleh, tapi tidak boleh menjadikan tempat ibadah sebagai tempat kampanye."

Terkait kabar ditolaknya Prabowo, KH Hanief Ismail, pun memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melarang siapa pun untuk melakukan ibadah di Masjid Kauman.

"Kami tidak pernah melarang siapa pun salat di Masjid Agung Semarang," tegas Hanief dilansir detikcom, Kamis (14/2). Meski demikian, Hanief juga menjelaskan perihal keberatannya dengan agenda Prabowo yang direncanakan di Masjid Kauman.

"Kami hanya merasa keberatan adanya pamflet ajakan salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman," jelas Hanief. "Artinya keberatan kami salat dijadikan ajang kampanye atau dipolitisasi."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait