Ma'ruf Amin Minta MUI Tak Dipolitisasi Soal Munajat 212
Nasional

Meskipun menjabat sebagai Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin menegaskan dirinya tak mau menggunakan lembaga tersebut untuk kepentingan politik.

WowKeren - Acara Munajat 212 yang disebut-sebut sebagai acara keagamaan menuai pro kontra dari sejumlah pihak. Beberapa menduga acara tersebut ditunggangi oleh kepentingan politik terkait kampanye Pilpre 2019. Bahkan, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) ikut mengerahkan pasukannya untuk memantau jalannya acara tersebut.

Diketahui, Munajat 2121 sendiri merupakan inisiasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin ikut angkat bicara mengenai gelaran Munajat 212. Ma'ruf meminta agar MUI tak dipolitisasi dalam penyelenggaraan Munajat 212.

Pada dasarnya, Ketua Umum MUI tersebut tidak mempermasalahkan acara Munajat 212 itu sendiri. Dengan catatan, acara tersebut murni digelar tanpa ada unsur politik.

"Kalau munajatnya enggak masalah," kata Ma'ruf di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2). "Yang penting jangan jadi kendaraan politik. Dan jangan mempolitisasi MUI."


Ma'ruf mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga independensi MUI sebagai lembaga yang tak terikat oleh politik kekuasaan. Sebagai ketua umum, Ma'ruf telah membuat kesepakatan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan MUI untuk kepentingan politik. Ia menegaskan bahwa meskipun menjabat sebagai ketum, ia tidak mau menggunakan MUI sebagai kendaraan untuk meraih kekuasaan.

"Saya ini Ketum MUI, saya Cawapres, tapi saya tidak mau menggunakan MUI sebagai kendaraan politik saya," ujar Ma'ruf. "MUI DKI jangan gunakan sebagai kendaraan politik, itu menyimpang dari kesepakatan."

Sebagai penggagas gerakan 212, Ma'ruf sangat tidak setuju jika gerakan tersebut berubah menjadi gerakan politik. Sebab, gerakan 212 pada mulanya dibuat untuk menanggapi kasus penodaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, gerakan ini tetap berlanjut meskipun kasus Ahok sudah selesai.

"Saya itu kan yang mendorong 212," kata Ma'ruf. "Yang buat fatwanya saya, yang dibela kan fatwa yang saya buat dulu, gitu loh."

Ma'ruf menduga bahwa peserta Munajat 212 berbeda dengan peserta gerakan 212 yang dulu pernah digagasnya. Ia bahkan mengaku tidak diundang di acara tersebut. "Enggak ada (undangan). Mungkin itu 212 yang lain saya kira, bukan yang dulu saya gerakkan," imbuh Ma'ruf.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait