Kisahnya Diceritakan Sandiaga Dalam Debat Cawapres, Ini Fakta Soal Ibu Lis yang Mendadak Viral
Twitter/sandiuno
Nasional

Sandiaga sempat menceritakan kisah pilu seorang warga bernama Ibu Lis yang mengeluhkan biaya pengobatan kanker dalam debat Cawapres.

WowKeren - Agenda debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 yang diselenggarakan pada Minggu (17/3) menjadi perbincangan hangat warganet. Selain mengenai gagasan dan ide, warganet juga ramai memperbincangkan kisah yang dipaparkan oleh Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.

Diketahui, Sandi sempat menyebutkan kisah pilu seorang warga bernama Ibu Lis yang mengeluhkan biaya pengobatan kanker. Menurut Sandi, pengobatan Ibu Lis terpaksa dihentikan lantaran tak lagi dibiayai BPJS.

"Saya teringat kisah Ibu lis dan di mana pengobatannya harus disetop karena BPJS tidak lagi meng-cover. Di bawah Prabowo Sandi, kami pastikan dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN kita selesaikan," tegas Sandi. "Kita pastikan defisit ditutup dengan penghitungan melibatkan putra putri terbaik bangsa."

Warganet pun lantas dihebohkan dengan akun Twitter yang tiba-tiba muncul mengatasnamakan Ibu Lis. Akun tersebut bernama @LiesSugiyarti

Menariknya, akun ini muncul pada saat debat tengah berlangsung. Berdasarkan pantauan, cuitan pertama akun tersebut langsung memberi pernyataan bahwa dirinya tidak mengenal Sandi. Beberapa saat kemudian, akun tersebut tampak "menyerang" Sandi.


Hingga Senin (18/3), cuitan tersebut telah mendapatkan 2,7 ribu retweet dan 2,5 ribu likes. Cuitan viral tersebut lantas mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.

Namun ternyata, sosok Ibu Lis yang dimaksud oleh Sandiaga adalah seorang wanita asal Sragen bernama Liswati. Sandi bertemu dengan Liswati yang adalah penderita kanker payudara pada 30 Desember 2018.

Dalam kesempatan tersebut, Liswati meminta kepada Sandi untuk membantu para pasien kanker sepertinya untuk mendapatkan obat. Pasalnya, obat yang tidak dijamin oleh BPJS tersebut dinilai sangat memberatkan rakyat kecil.

"Bu Liswati di Sragen, Insya Allah bu, pelayanan kesehatan itu jangan hanya diberikan kepada yang kelas menengah ke atas," jawab Sandi. "Dan kelas menengah ke bawah seperti bu Liswati harus juga mendapatkan. Dan saya turut prihatin bu. Insya Allah nanti di bawah kami, BPJS akan lebih baik dikelola, sehingga yang akan tercover justru masyarakat yang tidak mampu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait