Sandiaga sempat menceritakan kisah pilu seorang warga bernama Ibu Lis yang mengeluhkan biaya pengobatan kanker dalam debat Cawapres.
- Bertilia Puteri
- Senin, 18 Maret 2019 - 13:21 WIB
WowKeren - Agenda debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 yang diselenggarakan pada Minggu (17/3) menjadi perbincangan hangat warganet. Selain mengenai gagasan dan ide, warganet juga ramai memperbincangkan kisah yang dipaparkan oleh Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Diketahui, Sandi sempat menyebutkan kisah pilu seorang warga bernama Ibu Lis yang mengeluhkan biaya pengobatan kanker. Menurut Sandi, pengobatan Ibu Lis terpaksa dihentikan lantaran tak lagi dibiayai BPJS.
"Saya teringat kisah Ibu lis dan di mana pengobatannya harus disetop karena BPJS tidak lagi meng-cover. Di bawah Prabowo Sandi, kami pastikan dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN kita selesaikan," tegas Sandi. "Kita pastikan defisit ditutup dengan penghitungan melibatkan putra putri terbaik bangsa."
Warganet pun lantas dihebohkan dengan akun Twitter yang tiba-tiba muncul mengatasnamakan Ibu Lis. Akun tersebut bernama @LiesSugiyarti
Menariknya, akun ini muncul pada saat debat tengah berlangsung. Berdasarkan pantauan, cuitan pertama akun tersebut langsung memberi pernyataan bahwa dirinya tidak mengenal Sandi. Beberapa saat kemudian, akun tersebut tampak "menyerang" Sandi.
Pa Sandiaga Uno sebaiknya jgn bawa bawa saya dalam debat. Saya di Sragen sdh susah. Jangan buat saya lebih susah. Nanti netizen DM saya, ajak saya kopdar lalu nanti saya harus bikin thread. Plis pa Sandiaga Uno. Saya hormat kpd anda walau terakhir saya dengar anda ga bayar kopi
— Lies Sugiyarti (@LiesSugiyarti) March 17, 2019
Hingga Senin (18/3), cuitan tersebut telah mendapatkan 2,7 ribu retweet dan 2,5 ribu likes. Cuitan viral tersebut lantas mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.
Namun ternyata, sosok Ibu Lis yang dimaksud oleh Sandiaga adalah seorang wanita asal Sragen bernama Liswati. Sandi bertemu dengan Liswati yang adalah penderita kanker payudara pada 30 Desember 2018.
Saya bertemu dengan Ibu Liswati, penderita kanker payudara yang biaya obatnya tidak dicover oleh pemerintah. Hal ini sangat memberatkannya sebagai warga kecil. Beliau ingin mendapatkan keadilan untuk pelayanan kesehatan. pic.twitter.com/NwpV8PJrpv
— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) December 30, 2018
Dalam kesempatan tersebut, Liswati meminta kepada Sandi untuk membantu para pasien kanker sepertinya untuk mendapatkan obat. Pasalnya, obat yang tidak dijamin oleh BPJS tersebut dinilai sangat memberatkan rakyat kecil.
"Bu Liswati di Sragen, Insya Allah bu, pelayanan kesehatan itu jangan hanya diberikan kepada yang kelas menengah ke atas," jawab Sandi. "Dan kelas menengah ke bawah seperti bu Liswati harus juga mendapatkan. Dan saya turut prihatin bu. Insya Allah nanti di bawah kami, BPJS akan lebih baik dikelola, sehingga yang akan tercover justru masyarakat yang tidak mampu."
(wk/Bert)