Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi Tutup Usia Usai Pingsan Di Ruang Persidangan
Dunia

Mohamed Morsi merupakan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Ia menjabat sejak 2012 setelah berakhirnya masa pemerintahan Husni Mubarak yang berlangsung selama 30 tahun.

WowKeren - Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi meninggal dunia di Kairo pada Senin (17/6). Media pemerintah Mesir menyatakan bahwa Morsi sempat pingsan saat di balik kerangkeng terdakwa saat menjalani persidangan terkait kasus dakwaan mata-mata.

Sumber pengadilan menyebutkan bahwa sebelum pingsan, Morsi sempat berbicara dengan hakim selama sekitar 20 menit. Seketika itu ia pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Dia berbicara di depan hakim selama 20 menit, kemudian menjadi sangat bersemangat dan pingsan," kata sumber pengadilan dilansir dari Aljazeera, Senin (17/6). "Dia segera dilarikan ke rumah sakit tempat dia kemudian meninggal."

Morsi meninggal di usia 67 tahun. Ia mulai menjabat sebagai presiden pada 2012 dan merupakan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, setelah berakhirnya masa pemerintahan Husni Mubarak yang berlangsung selama 30 tahun. Namun tak lama setelah itu, Morsi digulingkan menyusul adanya protes massal dan kudeta pada pertengahan 2013.


Setelah digulingkan, ia ditahan dan menjalani hukuman penjara selama tujuh tahun atas kasus pemalsuan permohonan pencalonan presiden. Sebelum menjadi presiden, ia pernah menjabat sebagai pimpinan organisasi Ikhwanul Muslimin, dimana organisasi ini dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Mesir menyusul adanya kudeta tersebut.

Atas kematian Morsi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan belasungkawa. Ia menyebut bahwa Morsi adalah sosok yang sungguh berjasa dalam memperjuangkan demokrasi terbesar dalam sejarah.

"Saya mengetahui berita kematian saudara saya Mohamed Morsi, Presiden Mesir pertama yang berkuasa dalam pemilihan yang demokratis," kata Erdogan lewat cuitan di akun Twitter miliknya. "Saya berharap belas kasihan Tuhan kepada martir Mohamed Morsi, yang memberikan salah satu perjuangan demokrasi terbesar dalam sejarah."

Sementara itu, salah satu anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin, Mohammed Sudan, menggambarkan kematian Morsi sebagai pembunuhan berencana. Alasannya, mantan presiden itu dilarang menerima obat maupun kunjungan.

"Dia telah ditempatkan di belakang sangkar kaca (selama persidangan). Tidak ada yang bisa mendengarnya atau tahu apa yang terjadi padanya," kata Sudan. "Dia belum menerima kunjungan selama sebulan atau hampir setahun. Dia mengeluh tidak mendapatkan obatnya. Ini adalah pembunuhan yang direncanakan. Ini adalah kematian yang perlahan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait