Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan tanggapan usai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan kadernya masuk ke dalam bursa Pilwali Surabaya.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 31 Juli 2019 - 17:33 WIB
WowKeren - Nama-nama kandidat calon pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 semakin ramai. Nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pun tiba-tiba muncul secara mengejutkan dalam bursa Pilwali Surabaya.
Hal ini diungkapkan oleh pemerhati politik Damai Center for Social Life, Belina Ho. Ahok disebut bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini.
"Saya lihat kans terbesar di Pilkada Surabaya nanti ada pada golongan nasionalis dan Nahdliyin. Jika keduanya bersatu, tokoh yang mereka usung akan leading," tutur Belina pada Senin (29/7). "Saya melihat bursa bacawali masih cair. Saya mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama, Gus Hans, Dhimas Anugrah, Hendro Gunawan, Indah Kurnia, Audrey Yu, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Kirana Larasati untuk bertarung di Pilkada Surabaya 2020."
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun memberikan tanggapan usai kadernya masuk ke dalam bursa Pilwali Surabaya. Menurut Sekretaris Badiklatpus DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari, demokrasi di wilayah Surabaya telah berkembang pesat.
"Itu sudah kemajuan luar biasa, dan saya pikir Surabaya bisa menjadi benchmark bagi Indonesia," tutur Eva pada Rabu (31/7). "Bahwa masyarakat sangat open minded ya."
Selain itu, Eva juga menyinggung soal Risma yang sudah tidak bisa maju lagi sebagai Wali Kota karena telah menjabat selama 2 periode. "Jadi pertarungan sangat terbuka bagi muka-muka baru," ujar Eva.
Meski demikian, Eva mengungkap bahwa PDIP sendiri hingga kini belum memutuskan akan mengusung siapa dalam Pilwali Surabaya 2020. Namun, apabila Ahok memutuskan untuk maju dalam Pilwali Surabaya, maka PDIP akan memprioritaskan mantan Bupati Belitung Timur tersebut. "Tentu bagi kader-kader akan diprioritaskan," pungkas Eva.
Di sisi lain, nama Ahok sendiri juga sempat muncul dalam bursa Capres 2024. Ahok disebut Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) bisa menjadi efek kejut dalam Pemilihan Presiden 2024.
(wk/Bert)
