Walkot Surabaya Risma Tetap Berupaya Temui Mahasiswa Papua Walau Ditolak
Nasional

Mahasiswa Papua yang bertempat di Jalan Kalasan, Surabaya itu dengan tegas menolak kehadiran tamu. Tak hanya lewat sikap, penolakan juga ditunjukkan lewat pemasangan spanduk di depan asrama.

WowKeren - Insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua pada Jumat (16/8) pekan lalu ternyata berbuntut pada sejumlah kejadian yang menghebohkan Indonesia. Salah satunya adalah gelombang protes besar-besaran di Papua dan berakibat kerusuhan.

Menanggapi peristiwa tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan jajaran mencoba untuk bermediasi dengan para penghuni asrama. Namun rupanya para penghuni masih pasang sikap enggan menerima.

Penolakan pun mereka tunjukkan lewat pemasangan spanduk di pagar asrama. Alhasil, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun hanya bisa berkunjung di depan pagar.

"Intinya mereka belum berkenan ada tamu, tidak menerima kunjungan apapun termasuk Bu Wali (Risma)," tutur Camat Tambaksari M. Ridwan, Rabu (21/8). "Kita tidak bisa memaksa. Itu hak mereka menolak."

Informasi ini pun dibenarkan oleh Risma. Kendati demikian, Risma mengaku akan terus berupaya agar bisa menemui mahasiswa penghuni asrama tersebut. Pasalnya ia ingin agar segera ditemukan solusi demi mengatasi seluruh masalah yang terjadi.


"Iya, kebetulan saya dilarang (oleh Staf Wali Kota), mereka masih mau bicara dulu sebelum aku ke sana," kata Risma, Selasa (20/8). "Saya berusaha mendekat tapi mereka enggak mau, gitu ya. Mungkin nanti melalui Pak Lenis (Kogoya) ya."

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser. Ia mengaku akan melakukan pendekatan persuasif sehingga bisa "menembus barikade" asrama. "Kami akan terus upayakan untuk bisa mediasi dengan mereka," tegasnya, dikutip dari Kompas.

Staf Khusus Presiden sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua, Lenis Kogoya, pun mengaku siap membahas pertemuan antara Risma dan para mahasiswa. Ia bahkan berseloroh, para mahasiswa bukannya enggan menemui Risma tetapi masih memikirkan jamuan makan yang harus disediakan.

"Jadi bukannya Mama (Risma) ditolak, bukan," kata Lenis. "Mereka itu menunggu bagaimana makan papeda bersama."

"Kami akan atur jadwal yang baik. Setelah atur jadwal itu baru kita akan koordinasi dengan Mama Wali Kota (Risma) dan Mama Gubernur (Khofifah)," pungkasnya. "Mungkin itu yang kita lakukan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait