Hotman Paris Hutapea mempertanyakan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang tidak memberikan sanksi kepada program ‘Mata Najwa’ Trans7 saat menyiarkan hal ini.
- Lailatul Maghfiroh
- Senin, 14 Oktober 2019 - 16:27 WIB
WowKeren - Belum lama ini Hotman Paris Hutapea menyampaikan sebuah saran sekaligus kritikan kepada lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait tayangan program acara “Mata Najwa” Trans7. Protes ini disampaikan oleh Hotman melalui sebuah unggahan video di laman Instagram miliknya pada Jumat (11/10).
Mulanya, Hotman memberikan sapaan kepada lembaga KPI. "Halo sahabat saya di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)," sapa Hotman Paris mengawali videonya.
Rupanya protes Hotman tersebut ia sampaikan lantaran tayangan program “Mata Najwa” pada Rabu (9/10) menyiarkan ungkapan kasar dari salah seorang politisi. Hingga akhirnya salah seorang politisi lainnya tampak terpojokkan dengan ungkapan kasar tersebut.
"Apakah bapak menonton 'Mata Najwa' di Trans7 hari Rabu malam tanggal 9-10-2019?" ujar Hotman. “Coba perhatikan kata-kata para politisi yang sangat kelewatan, di mana seorang politisi tua terpojok habis."
Lebih lanjut, Hotman lantas mempertanyakan mengapa program “Mata Najwa” tidak mendapatkan sanksi setelah menyiarkan hal tersebut. Pengacara kondang ini juga membandingkan apa yang terjadi ketika “Hotman Paris Show” INews TV menampilkan tayangan Nikita Mirzani saat melabrak Elza Syarief yang akhirnya mendapatkan sanksi pemberhentian sementara oleh KPI.
“Apakah itu mendidik untuk masyarakat? Tapi kenapa itu tidak ada sanksi?” tutur Hotman. “Sedangkan ‘Hotman Paris Show’ hanya kata-kata keras dari Nikita terhadap lawannya berdebat langsung dikenai dua kali sanksi.”
Pria berusia 59 tahun ini lantas meminta tindakan yang tegas dari KPI untuk menanggapi hal ini. Hotman juga menyarankan agar KPI memberlakukan hal yang sama apa yang terjadi di “Hotman Paris Show” kepada program “Mata Najwa”.
“Mohon diterapkan same treatment," tandas Hotman. "Perhatikan show 'Mata Najwa', yang kata-kata para politisi itu sudah sangat kelewatan. Sahabat semua di KPI ini hanya saran, salam dari Bali.”
(wk/lail)