Presiden AS Donald Trump Akhirnya Dimakzulkan Gara-Gara 2 Hal Ini
Dunia

Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke-3 dalam sejarah yang dimakzulkan oleh House of Representatives alias DPR. Proses pemakzulan Trump pun akan berlanjut di sidang Senat.

WowKeren - House of Representatives alias DPR Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Ini berarti Trump menjadi Presiden AS ke-3 dalam sejarah yang telah dimakzulkan oleh DPR AS. Proses pemakzulan Trump ini pun akan berlanjut di sidang Senat.

Para anggota parlemen melakukan voting pada Rabu (18/12) malam waktu setempat. Trump dimakzulkan dengan 2 alasan, yakni karena penyalahgunaan kekuasaan dan juga menghalangi kinerja Kongres.

Anggota parlemen memilih untuk memakzulkan Trump karena menyalahgunakan kekuasaan dengan hasil voting 230 banding 197. Dilansir Huffington Post pada Kamis (19/12), 2 anggota Partai Demokrat, yakni Collin Peterson (Minn.) dan Jeff Van Drew (N.J.), dan juga seluruh anggota Partai Republikan memilih untuk tidak memakzulkan Trump.

Sementara itu, calon Presiden dari Partai Demokrat, Tulsi Gabbard, hanya memberikan suara "hadir". Lalu mantan anggota Partai Republikan yang kini independen, Justin Amash, memilih untuk memakzulkan Trump.

Setelah itu, anggota parlemen memilih untuk memakzulkan Trump karena menghalangi kinerja Kongres dengan hasil voting 229 banding 198. Seluruh anggota parlemen tetap memberikan suara yang sama, kecuali anggota partai Demokrat, Jared Golden, yang tidak menyetujui pemakzulan Trump atas tuduhan itu.


Sebelumnya, argumentasi antara partai Demokrat dengan Republikan di voting pemakzulan Trump ini berlangsung cukup seru. Partai Republikan yang mendukung Trump bahkan sempat menyampaikan argumentasi yang cukup "berani".

Barry Loudermilk membandingkan pemakzulan Trump ini selayaknya peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Menurutnya apa yang dialami Trump jauh lebih tidak adil ketimbang Yesus dulu, sebab sang presiden, menurut Loudermilk, tak diberi kesempatan memadai untuk bisa membantah seluruh tudingan.

"Ketika Yesus dituduh atas suatu hal yang salah, Pontius Pilate (pemimpin masa itu) memberi Yesus kesempatan untuk berargumentasi," ujar politikus perwakilan Georgia tersebut. "Selama persidangan, Pontius Pilatus bahkan memberikan hak lebih daripada Demokrat saat ini terhadap presiden dan proses yang berlangsung."

Di sisi lain, Trump sempat meluapkan emosinya menanggapi pemakzulan ini. Ia melayangkan surat yang penuh dengan amarah kepada Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

Dikutip dari BBC, Trump menyebut bahwa sang Ketua DPR tengah menabuh genderang perang terhadap demokrasi. "Anda telah merendahkan makna dari sebuah kata yang sangat buruk, pemakzulan!" seru Trump.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru