Iran kembali menembakkan senjatanya ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Hal ini dilakukan kendati Presiden Donald Trump telah menyatakan tak akan membalas serangan Iran.
- Elvariza Opita
- Senin, 13 Januari 2020 - 10:03 WIB
WowKeren - Beberapa waktu belakangan, Timur Tengah menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat masih terasa, kendati Presiden Donald Trump telah memutuskan untuk "menarik diri" dari potensi peperangan yang terjadi.
Namun sepertinya sikap Trump ini tak membuat amarah Iran, yang diketahui dipicu oleh kematian Komandan Pasukan Elit Quds Mayjen Qasem Soleimani akibat serangan AS, mereda. Iran dilaporkan kembali menggempur pangkalan militer AS di Irak dengan rudal.
Dilansir dari Aljazeera, rudal kiriman Iran menghantam pangkalan di utara Baghdad pada Minggu waktu setempat. Atas kejadian tersebut, empat aparat Irak diketahui terluka. Namun hingga kini belum ada informasi detail soal korban dari pihak AS.
Setidaknya ada enam rudal yang ditembakkan ke pangkalan tersebut. Selain itu sejumlah proyektil juga ditembakkan dan mengenai restoran yang berada di dalam pangkalan.
"Tentara AS yang ditempatkan di pangkalan militer Al Balad, 80 kilometer utara Baghdad, telah meninggalkan lokasi," ujar otoritas setempat, dikutip dari AFP, Senin (13/1). "3 tentara Irak, yang berjaga di gerbang pangkalan, terluka dalam peristiwa ini."
Serangan ini merupakan yang kedua setelah pekan lalu Iran juga membombardir pangkalan militer AS di Irak. Kala itu serangan diluncurkan pasca AS mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam menghabisi nyawa Soleimani.
Sebelumnya, Iran juga diketahui menembakkan dua roket ke Zona Hijau di Baghdad, Iran, pada Rabu (8/1) waktu setempat. Roket yang diduga diluncurkan oleh kelompok milisi yang didukung Iran itu meledak di perimeter Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Tensi antara dua negara ini pun kekinian justru merembet ke berbagai aspek. Termasuk di antaranya Ukraina dan beberapa negara lain yang menjadi korban.
Pasalnya serangan rudal balasan dari Iran ternyata turut mengenai pesawat sipil Ukraina dan menewaskan ratusan penumpang di dalamnya. Sempat mengelak, kekinian Iran sudah mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat tersebut.
(wk/elva)
