'Ratu' Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, bahkan berani menantang agar diadakan diskusi akademik soal kerajaan tersebut. Namun belakangan ia mengaku semua hanya khayalannya.
- Elvariza Opita
- Senin, 20 Januari 2020 - 15:50 WIB
WowKeren - Pekan lalu Indonesia dibuat geger dengan kemunculan kerajaan bernama Keraton Agung Sejagat yang berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah. Keraton itu pun menarik perhatian karena terbukti melakukan penipuan kepada para pengikutnya.
Namun demikian, kedua pelaku yang telah menjadi tersangka, yakni "Raja" Sinuhun Totok Santosa (42) dan "Ratu" Fanni Aminadia (41) sempat mengaku tak bersalah. Bahkan secara spesifik Polda Jawa Tengah, yang menyelidiki kasus itu, menyebut Fanni lebih tidak kooperatif dalam proses penyelidikan lantaran terus menekankan adanya amanah penyelematan dunia yang ia terima.
Namun kekinian kedua tersangka sudah menerima kenyataan yang harus mereka hadapi. Dilansir dari Detik News, Polda Jateng menyatakan kedua pelaku telah mengakui bahwa mereka hanya berimajinasi soal kerajaan tersebut, alias halusinasi atau halu.
"Sudah mengaku bersalah dan yang dikatakan dapat wangsit itu hanya khayalan dia," jelas Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Senin (20/1). Kendati demikian, polisi akan tetap mendatangkan tim psikologi untuk memeriksa kondisi psikis kedua tersangka.
Sedianya kondisi psikis "raja" dan "ratu" abal-abal itu akan diperiksa oleh tim psikolog. "Ahli psikologi akan tetap dipanggil, akan dilihat kondisinya," tegas Iskandar.
"Kekacauan" yang ditimbulkan oleh Keraton Agung Sejagat pun menjadi pekerjaan tersendiri bagi pemerintah setempat. Termasuk dengan sikap Pemerintah Kabupaten Purworejo yang akan membuka posko pengaduan dan layanan kesehatan bagi korban kerajaan fiktif tersebut.
"Ini (nomor pengaduan dan pos layanan kesehatan) sudah siap, ini masih proses juga," terang Asisten III Setda Purworejo, Pram Prasetyo Achmad, Minggu (19/1). Pihaknya pun mengaku telah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Purworejo untuk menyukseskan program tersebut.
Sementara itu, Keraton Agung Sejagat bukan satu-satunya kerajaan fiktif yang tengah menarik perhatian masyarakat selama beberapa waktu belakangan. Di Jawa Barat muncul pula fenomena serupa yang mengatasnamakan diri sebagai "Sunda Empire".
(wk/elva)
