Virus novel Corona (n-Cov) yang disebut-sebut berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok telah menginfeksi setidaknya 8 ribu jiwa di seluruh dunia. WHO pun menetapkan status gawat darurat atas wabah ini.
- Elvariza Opita
- Jumat, 31 Januari 2020 - 07:38 WIB
WowKeren - Individu dari berbagai penjuru dunia tengah dibuat geger dengan wabah virus Corona. Virus yang masih "berkerabat dekat" dengan SARS dan MERS ini diketahui telah menginfeksi lebih dari delapan ribu orang dan menewaskan hampir 200 diantaranya.
Kondisi itu membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan status terbaru atas wabah virus yang menginfeksi saluran pernapasan tersebut. Dalam rapat terakhir yang digelar di Jenewa, Swiss, WHO menetapkan status gawat darurat atas wabah virus Corona.
"Karena jumlah pengidap terus bertambah dan terjadi penularan antarmanusia di luar Cina," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adanom Ghebreyesus, dilansir CNN pada Jumat (31/1). "Maka WHO kembali menggelar rapat karena ada potensi wabah ini semakin meluas."
Sebagai informasi, wabah suatu penyakit masuk dalam kategori gawat darurat apabila dianggap sebagai kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara. Dengan demikian, perlu tanggap dan koordinasi dari seluruh dunia untuk mengatasi wabah yang ada.
Sebelum wabah virus Corona, status gawat darurat juga ditetapkan ketika merebaknya wabah Ebola, Zika, dan H1N1 atau flu babi. Namun walau sudah berstatus gawat darurat, WHO mengklaim belum diperlukan larangan berpergian atau travel warning ke Tiongkok.
Di sisi lain, virus novel Corona ini diketahui telah menewaskan sekitar 171 orang, terutama di Tiongkok. Jumlah ini naik sekitar 29 persen dari laporan sebelumnya.
Selain Tiongkok, ada 17 negara lain yang telah mengonfirmasi penyakit serupa. Di Asia sendiri Thailand menjadi negara terbanyak kedua pasca Tiongkok, yakni 8 kasus. Sedangkan di luar Asia, Australia dan Amerika Serikat masing-masing mengonfirmasi lima kasus. Virus ini juga telah dikonfirmasi di daratan Eropa.
Jumlah pasien terinfeksi virus Corona ini jauh lebih besar daripada ketika wabah SARS merebak pada 2002-2003 silam. Saat itu jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus mencapai 8.098 orang dengan 774 diantaranya meninggal.
(wk/elva)
