Soal 'Proposal Perdamaian' Trump, Ini Kata Malaysia
Getty Images
Dunia

'Proposal Perdamaian' yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mendamaikan Israel dan Palestina mendapat penolakan. Sementara itu, Pemerintah Malaysia juga turut menyoroti proposal tersebut.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempublikasikan "proposal perdamaian" untuk mendamaikan Israel dan Palestina. "Hari ini, Israel mengambil langkah tegas menuju perdamaian," ujar Trump. "Pandangan ini merupakan solusi yang realistis sekaligus menguntungkan kedua pihak."

Sayangnya, "proposal perdamaian" tersebut mendapatkan sejumlah penolakan. Pasalnya, salah satu poin dalam proposal tersebut, AS menetap Yerusalem sebagai kota milik Israel yang tak akan dibagi dengan Palestina. Sebagai gantinya, Trump "memberikan" bagian timur Yerusalem untuk Palestina.

Salah satu negara yang turut menyoroti soal proposal perdamaian itu adalah Malaysia. Pemerintah Malaysia telah mempelajari proposal itu dan menemukan jika isinya "benar-benar tak bisa diterima".

"Usulan itu berat sebelah, berusaha untuk menghargai Israel sebagai penjajah dengan mengorbankan Palestina dan rakyatnya,” demikian disampaikan Pemerintah Malaysia dalam pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri pada Jumat (31/1).


“Ini jelas tidak adil bagi Palestina dan hanya akan melanggengkan ketidakadilan yang telah lama mereka alami," imbuhnya sebagaimana dilansir dari The Star, Sabtu (1/2). "Malaysia percaya bahwa Palestina memiliki hak untuk menolaknya."

Dalam pertanyaan tersebut juga menyatakan jika Malaysia akan tetap pada posisinya yang mendukung penciptaan negara Palestina merdeka melalui solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967, sebagai satu-satunya solusi konflik.

Sementara itu, warga Palestina menolak keras keputusan Presiden negara Adikuasa tersebut. Bahkan tak lama setelah pengumuman Trump itu, masjid-masjid di Tepi Barat menyerukan panggilan untuk berdoa sebagai langkah penolakan atas kesepakatan tersebut.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sendiri juga turut mengecam adanya proposal perdamaian ini. Ia menilai jika proposal ini sebagai konspirasi.

"Saya tegaskan kepada Trump dan Netanyahu, Yerusalem tidak diperjualbelikan. Hak kami (atas Yerusalem) tidak bisa diperjualbelikan atau ditawar," tegasnya lewat siaran resmi. "Dan kesepakatan yang Anda tawarkan, itu hanya konspirasi belaka, tidak akan kami sepakati!"

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru