Trump Rancang Proposal Perdamaian Palestina dan Israel, Ampuh Akhiri Konflik?
Getty Images
Dunia

Presiden AS, Donald Trump, kembali mencoba 'ikut campur' dalam konflik Israel dan Palestina. Kali ini Trump mengaku merancang proposal perdamaian yang disebutnya sebagai 'kesempatan terakhir'.

WowKeren - Konflik antara Iran dan Amerika Serikat bukan satu-satunya polemik yang meramaikan Timur Tengah. Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina juga menjadi salah satu yang hingga kini belum menemui titik akhir.

AS sebagai salah satu sekutu Israel pun mencoba menghentikan paksa konflik ini dengan sesumbar sudah merancang proposal perdamaian. Dibantu penasihat sekaligus menantunya, Jared Kushner, cetak biru dari proposal tersebut akhirnya resmi dipublikasikan lewat konferensi pers kemarin (28/1).

"Hari ini, Israel mengambil langkah tegas menuju perdamaian. Pandangan ini merupakan solusi yang realistis sekaligus menguntungkan kedua pihak," ujar Trump dalam konferensi persnya, didampingi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Setidaknya ada tujuh poin yang diajukan Trump dalam proposal perdamaian itu. Namun secara garis besar terlihat bahwa Trump masih "menguntungkan" Israel kendati berdalih Palestina ikut merasakan manis dari proposal ini.

Salah satunya AS yang menetapkan Yerusalem sebagai kota milik Israel yang tak akan dibagi dengan Palestina. Padahal konflik kepemilikan atas Yerusalem lah yang menyebabkan kedua negara terus berperang hingga kini.


Sebagai gantinya, Trump "memberikan" bagian timur Yerusalem untuk Palestina. "Rencana Presiden Trump ini membuat warga Palestina berhak mengontrol lebih dari 15 persen wilayah bersejarahnya," jelas Organisasi Palestina Merdeka (PLO), dikutip dari BBC, Jumat (29/1).

Bila disepakati, tak akan ada lagi pihak yang terusik, baik dari Palestina maupun Israel. Termasuk warga Yahudi yang terancam digusur di bagian barat Israel.

"Warga Palestina berada dalam kemiskinan dan kekerasan terus-menerus. Terus dieksploitasi oleh pihak yang berniat melanggengkan terorisme dan ekstremisme," kata Trump. "Mereka berhak menjalani hidup yang lebih baik."

Namun proposal ini langsung menuai kecaman keras dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Menilai proposal perdamaian itu sebagai konspirasi, berikut tanggapan resmi Abbas.

"Saya tegaskan kepada Trump dan Netanyahu, Yerusalem tidak diperjualbelikan. Hak kami (atas Yerusalem) tidak bisa diperjualbelikan atau ditawar," tegasnya lewat siaran resmi. "Dan kesepakatan yang Anda tawarkan, itu hanya konspirasi belaka, tidak akan kami sepakati!"

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait